
Jarak tempuh Serasan dan Malaysia hanya sekitar empat sampai enam jam. Sementara dari Ranai ke Serasan memakan waktu sekitar 14 jam.
Masyarakat Serasan juga mengklaim beras yang dibeli di Malaysia lebih murah dan berkualitas tinggi.
"Beras bulog dan merek lainnya ada yang masuk ke Serasan dari Ranai, tapi jumlahnya terbatas. Apalagi jarak tempuh jauh, alhasil warga lebih memilih beli di Malaysia," tutur Cherman.
Bulog hadir
Baca Juga: 23 ASN Pemko Tanjungpinang Positif Covid-19, Ada dari Klaster Warung Kopi
Memang bukan perkara mudah mendistribusikan kebutuhan pokok dari pusat ibu kota Kepri ke Kabupaten Natuna. Rentang kendali ditambah resiko gelombang tinggi yang dapat mengancam keselamatan pelayaran tentu jadi pertimbangan tersendiri bagi pihak distributor.
Maka jangan heran kalau harga barang pokok di sana lebih tinggi dari daerah lain, karena akses pengirimannya yang tidak mudah dan beresiko. Ini tentu berdampak pada biaya operasional distributor barang.
Tapi tidak bagi Bulog, perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik ini tetap berkomitmen menjawab kebutuhan pangan terutama beras di kepulauan paling utara di Selat Karimata itu dengan harga murah dan berkualitas.
Bulog dapat penugasan langsung dari pemerintah itu hadir sebagai "penstabil harga" dalam rangka menjaga daya beli masyarakat khususnya ekonomi menengah ke bawah.
Bulog menjual beras medium yang merupakan cadangan beras pemerintah (CBP). Harganya jika beli di gudang Bulog Rp8.600 per kilogram. Kalau di mitra Bulog seperti RPK dan distributor Rp9.950 per kilogram.
Baca Juga: Diduga Bawa Hasil Tes Covid-19 Palsu, Para TKI di Kepri Positif Corona
Bulog juga menjual beras kualitas premium dan harganya fluktuasi mengikuti persaingan pasar. Tapi, beras premium tidak begitu laku karena bersaing dengan produk-produk beras swasta lainnya.
Kepala Bulog Subdivre Cabang Tanjungpinang Parluhutah Siregar mengatakan bahwa beras medium bulog jadi primadona di Natuna.
Stigma sebagian masyarakat Natuna yang selama ini menganggap beras Bulog kurang layak dikonsumsi, perlahan berangsur hilang. Sekarang justru mereka banyak beralih membeli beras Bulog.
Hal ini dapat dibuktikan, hampir semua warung kelontong, kedai sembako hingga swalayan menjual beras Bulog.
Di Natuna sendiri, Bulog telah membangun dua gudang beras bulog (GBB), masing-masing di Ranai dengan kapasitas penyimpanan 7.000 ton, dan di Sedanau 7.000 ton. Jarak tempuh antara Ranai dan Sedanau sekitar 1 jam perjalanan laut.
Bulog memasikan stok beras Bulog di wilayah itu selalu aman dan mencukupi. Tidak ada kendala yang berarti terkait stok maupun pendistribusiannya.
Berita Terkait
-
Isu Larangan Mudik, Tiket Kapal di Tanjungpinang Ludes Dibeli Penumpang
-
Lanjutan Kasus Ijazah Palsu, Kader PKB Tanjungpinang Mulai Disidang
-
Penularan Covid-19 di Tanjungpinang Makin Cepat, Dampak Varian Baru?
-
23 ASN Pemko Tanjungpinang Positif Covid-19, Ada dari Klaster Warung Kopi
-
Puluhan ASN Pemkot Tanjungpinang Positif Covid-19 Tanpa Gejala
Terpopuler
- AFC Pindah Tuan Rumah Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Thailand
- 6 Mobil Bekas Harga Lebih Murah dari Motor 110cc: Pilih yang Irit atau yang Gagah?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Mulai Rp30 Jutaan: Pilihan Cerdas untuk Keluarga Kecil, Anti Riba
- Kekuatan Timnas Indonesia 'Dilucuti' AFC, Rekor Garuda Jadi Tak Berarti di Ronde 4
- Pompa Air Tangguh untuk Sumur 30 Meter, Ini 5 Rekomendasi Terbaik
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED, Selalu Terang di Luar Ruangan
-
Emil Audero Mulai Ditinggalkan Palermo, Klub Orang Indonesia Penyebabnya
-
6 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp 3 Juta, Terbaru Juni 2025
-
Tak Ikut Piala Presiden 2025, Pemain Persija Justru Laris Manis, Kok Bisa?
-
Sunscreen Jumbo yang Bikin Kulit Glowing dan Nyaman Dipakai Setiap Hari!
Terkini
-
BRI Jamin Kemudahan Transaksi di Libur Panjang Lewat Weekend Banking dan Solusi Digital
-
Dorong UMKM Bangkit, BRI Salurkan KUR Rp69,8 triliun Sepanjang 2025
-
Puncaki Daftar Fortune Asia Tenggara, BRI Raih Posisi Tertinggi sebagai Institusi Keuangan No.1
-
BRI Jalin Kerja Sama Strategis dengan Berbagai Pihak untuk Hadirkan Hunian Layak bagi Masyarakat
-
Makan Bergizi Gratis: BRI Perkuat Rantai Pangan Lewat Koperasi di Riau