Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 22 April 2021 | 18:59 WIB
Cerita Bulog Salurkan Beras Hingga Ujung Laut Cina Selatan
Stok beras di gudang Bulog Tanjungpinang (Antara)

Jarak tempuh Serasan dan Malaysia hanya sekitar empat sampai enam jam. Sementara dari Ranai ke Serasan memakan waktu sekitar 14 jam.

Masyarakat Serasan juga mengklaim beras yang dibeli di Malaysia lebih murah dan berkualitas tinggi.

"Beras bulog dan merek lainnya ada yang masuk ke Serasan dari Ranai, tapi jumlahnya terbatas. Apalagi jarak tempuh jauh, alhasil warga lebih memilih beli di Malaysia," tutur Cherman.

Bulog hadir

Baca Juga: 23 ASN Pemko Tanjungpinang Positif Covid-19, Ada dari Klaster Warung Kopi

Memang bukan perkara mudah mendistribusikan kebutuhan pokok dari pusat ibu kota Kepri ke Kabupaten Natuna. Rentang kendali ditambah resiko gelombang tinggi yang dapat mengancam keselamatan pelayaran tentu jadi pertimbangan tersendiri bagi pihak distributor.

Maka jangan heran kalau harga barang pokok di sana lebih tinggi dari daerah lain, karena akses pengirimannya yang tidak mudah dan beresiko. Ini tentu berdampak pada biaya operasional distributor barang.

Tapi tidak bagi Bulog, perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik ini tetap berkomitmen menjawab kebutuhan pangan terutama beras di kepulauan paling utara di Selat Karimata itu dengan harga murah dan berkualitas.

Bulog dapat penugasan langsung dari pemerintah itu hadir sebagai "penstabil harga" dalam rangka menjaga daya beli masyarakat khususnya ekonomi menengah ke bawah.

Bulog menjual beras medium yang merupakan cadangan beras pemerintah (CBP). Harganya jika beli di gudang Bulog Rp8.600 per kilogram. Kalau di mitra Bulog seperti RPK dan distributor Rp9.950 per kilogram.

Baca Juga: Diduga Bawa Hasil Tes Covid-19 Palsu, Para TKI di Kepri Positif Corona

Bulog juga menjual beras kualitas premium dan harganya fluktuasi mengikuti persaingan pasar. Tapi, beras premium tidak begitu laku karena bersaing dengan produk-produk beras swasta lainnya.

Kepala Bulog Subdivre Cabang Tanjungpinang Parluhutah Siregar mengatakan bahwa beras medium bulog jadi primadona di Natuna.

Stigma sebagian masyarakat Natuna yang selama ini menganggap beras Bulog kurang layak dikonsumsi, perlahan berangsur hilang. Sekarang justru mereka banyak beralih membeli beras Bulog.

Hal ini dapat dibuktikan, hampir semua warung kelontong, kedai sembako hingga swalayan menjual beras Bulog.

Di Natuna sendiri, Bulog telah membangun dua gudang beras bulog (GBB), masing-masing di Ranai dengan kapasitas penyimpanan 7.000 ton, dan di Sedanau 7.000 ton. Jarak tempuh antara Ranai dan Sedanau sekitar 1 jam perjalanan laut.

Bulog memasikan stok beras Bulog di wilayah itu selalu aman dan mencukupi. Tidak ada kendala yang berarti terkait stok maupun pendistribusiannya.

Load More