Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 14 April 2021 | 07:15 WIB
Ilustrasi blok migas. [pheonwj.pertamina.com]

SuaraBatam.id - Kabupaten Natuna dikenal sebagai salah satu daerah penghasil migas terbesar di Indonesia. Dengan data ini, pihak Pemda berharap Pemerintah Pusat untuk bagi hasil lebih besar.

Bupati Natuna, Hamid Rizal mengatakan, meski menghasilkan migas besar, Natuna hanya dapat sedikit "jatah". Sehingga banyak pihak menganggap pembagian DBH Migas dari pemerintah untuk Kabupaten Natuna tidak proporsional.

“Saya melihat ini sudah jauh dari kata adil, bagaimana mungkin kita sebagai daerah penghasil mendapat porsi paling kecil dibandingkan daerah lain di Provinsi Kepri. Kita punya sumur, orang lain ambil satu drum, masak kita cuma kebagian satu ember, ini sangat jauh dari rasa keadilan,” kata Hamid kepada batamnews (jaringan Suara.com), Sabtu (10/4/2021).

Hamid mengklaim, selama masa ia memimpin,  penerimaan DBH Migas Natuna berada di angka Rp200 miliar pada tahun 2018, setelah itu semakin menurun dan pada tahun 2020 hanya tersisa Rp20 miliar saja.

Baca Juga: Mubazir, Alat Kesehatan Milyaran Rupiah Mangkrak di RSUD Natuna

"Saya berharap pemerintah pusat dapat mengkaji, dan memberi porsi sepadan kepada Natuna sebagai daerah penghasil. Tuntutan ini bukanlah berlebihan, sebab cadangan migas Natuna sangat melimpah, setiap tahun ada sumur baru yang ditemukan dan beroperasi," kata dia.

Load More