Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 01 April 2021 | 07:59 WIB
Ilustrasi Wall Street (Antara/REUTERS/Brendan McDermid)

SuaraBatam.id - Pasar saham Asia diprediksi menguat tipis pada Kamis (1/4/2021) usai perusahaan-perusahaan teknologi besar menunjukkan potensi di Wall Street.

Selain itu, ditambah pula dengan pengumuman presiden Joe Biden terkait rencana investasi infrastruktur multi trilyun dolar AS.

Nilai dolar juga mencapai titik tertinggi dalam satu tahun terhadap yen dan mata uang lainnya karena investor bertaruh stimulus fiskal AS juga vaksinasi yang dilakukan secara masif.

Saham-saham teknologi kemungkinan akan mendorong saham Australia lebih tinggi setidaknya pada awal perdagangan Kamis di Asia, namun optimisme dapat didinginkan oleh kekhawatiran tentang inflasi dan suku bunga.

Baca Juga: Diselimuti Awan Kelabu, IHSG Dibuka Terperosok ke Level 6.163

Indeks berjangka S&P/ASX 200 Australia terpantau naik 0,28 persen pada awal perdagangan. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong juga naik 0,81 persen dan indeks berjangka Nikkei 225 Jepang turun 0,10 persen.

Sejumlah di Wall Street seperti Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com Inc, Tesla Inc dan Facebook Inc terpantau naik. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 201,48 poin atau 1,54 persen, menjadi 13.246,87 poin. S&P 500 naik 14,34 poin atau 0,36 persen ke puncak baru 3.972,89 poin.

Namun, indeks Dow Jones Industrial Average turun 85,41 poin atau 0,26 persen menjadi 32.981,55 poin. Program pemerintah AS 2 trilyun dolar AS untuk mendukung berbagai pembangunan yang diluncurkan pada Rabu (31/3/2021), menghadapi kesulitan berat di Kongres AS.

Mark Hampton, penasihat investasi di Hamilton Hindin Greene di Wellington menyebut, stimulus ekonomi mungkin berlanjut.

"Sedikit kabar baik yang menjadi berita buruk, membuat orang bertanya-tanya berapa lama kita akan hidup di lingkungan dengan tingkat suku bunga rendah dan inflasi rendah," katanya.

Baca Juga: Ini Keuntungan Klub Bola Jika IPO di Pasar Modal

Laporan terbaru juga menuliskan Indeks dolar turun 0,038 persen, dengan euro turun 0,03 persen menjadi 1,1725 dolar AS. Yen Jepang melemah 0,01 persen versus greenback di 110,71 yen per dolar. [Antara]

Load More