Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 24 Maret 2021 | 13:02 WIB
Ilustrasi Paus Baleen (Unsplash)

SuaraBatam.id - Ahli mamalia laut Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Sekar Mira turut angkat bicara terkait penemuan bangkai makhluk mistrius menyerupai gajah sepanjang 12 meter di perairan Laut Natuna Utara, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Sebelumnya dikabarkan, warga yang geger menyebut hewan itu mirip dengan legenda Gajah Mina.

Namun, dugaan itu dibantah oleh Mira dan menyebut hewan itu adalah paus berjenis baleen (mysticety) yang memiliki rahang bawah terpisah dan berbentuk dua bagian menyerupai gading pada gajah.

"Kalau gajah punya gading, tetapi yang ada di paus ini sebenarnya rahang bawah. Cuman rahang bawah itu tidak tersambung jadi berbentuk dua bagian seperti dua gading, kanan sama kiri sama seperti gading pada gajah," ujar Mira.

Ia menduga, masyarakat masih banyak yang menganggap adanya mitos gajah yang bisa berenang di laut atau gajah mina. Hal ini karena kurangnya pengetahuan terkait bawah laut.

Baca Juga: Sempat Dikejar, Dua KIA Bendera Vietnam Ditangkap di Perairan Natuna

"Mungkin kita belum terlalu mengenal laut kita sehingga ketika ada yang terdampar kemudian dia lihat mungkin bentuknya besar dan seperti gading. Gading kan indentik dengan gajah, masyarakat lebih mengenal gajah jadi itu identik dengan gajah mina yang ada di di mitologi kita yang merupakan gajah yang bisa berenang di laut," ujarnya.

Lebih jauh, Mira menjelaskan, paus baleen merupakan jenis paus yang tidak memiliki gigi pada bagian rahang bawah melainkan memiliki saringan pada mulut yang berfungsi menyaring plankton untuk dimakan.

Ia juga menjelaskan, paus dengan habitat laut dalam itu sering ditemui di Indonesia. Sementara, perairan Natuna berseberangan langsung dengan laut dalam.

Selain itu ia menilai perairan di Indonesia masih banyak ditemui jalur migrasi ikan paus, jadi merupakan hal yang wajar ketika mendapati ikan paus terdampar.

"Sebenarnya paus baleen wajar ditemui di laut dalam kita, karena di kita (Indonesia) masih banyak ditemui jalur migrasi banyak paus," ujarnya.

Baca Juga: Legenda Gajah Mina, Monster Laut Datang Setiap Bulan Purnama, Naik ke Darat

Lebih lanjut ia berharap temuan paus baleen yang diduga Gajah Mina itu dapat diawetkan bagian tulangnya agar bsia menjadi media pembelajaran bagi masyarakat.

Load More