SuaraBatam.id - Ahli mamalia laut Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Sekar Mira turut angkat bicara terkait penemuan bangkai makhluk mistrius menyerupai gajah sepanjang 12 meter di perairan Laut Natuna Utara, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Sebelumnya dikabarkan, warga yang geger menyebut hewan itu mirip dengan legenda Gajah Mina.
Namun, dugaan itu dibantah oleh Mira dan menyebut hewan itu adalah paus berjenis baleen (mysticety) yang memiliki rahang bawah terpisah dan berbentuk dua bagian menyerupai gading pada gajah.
"Kalau gajah punya gading, tetapi yang ada di paus ini sebenarnya rahang bawah. Cuman rahang bawah itu tidak tersambung jadi berbentuk dua bagian seperti dua gading, kanan sama kiri sama seperti gading pada gajah," ujar Mira.
Ia menduga, masyarakat masih banyak yang menganggap adanya mitos gajah yang bisa berenang di laut atau gajah mina. Hal ini karena kurangnya pengetahuan terkait bawah laut.
"Mungkin kita belum terlalu mengenal laut kita sehingga ketika ada yang terdampar kemudian dia lihat mungkin bentuknya besar dan seperti gading. Gading kan indentik dengan gajah, masyarakat lebih mengenal gajah jadi itu identik dengan gajah mina yang ada di di mitologi kita yang merupakan gajah yang bisa berenang di laut," ujarnya.
Lebih jauh, Mira menjelaskan, paus baleen merupakan jenis paus yang tidak memiliki gigi pada bagian rahang bawah melainkan memiliki saringan pada mulut yang berfungsi menyaring plankton untuk dimakan.
Ia juga menjelaskan, paus dengan habitat laut dalam itu sering ditemui di Indonesia. Sementara, perairan Natuna berseberangan langsung dengan laut dalam.
Selain itu ia menilai perairan di Indonesia masih banyak ditemui jalur migrasi ikan paus, jadi merupakan hal yang wajar ketika mendapati ikan paus terdampar.
"Sebenarnya paus baleen wajar ditemui di laut dalam kita, karena di kita (Indonesia) masih banyak ditemui jalur migrasi banyak paus," ujarnya.
Baca Juga: Sempat Dikejar, Dua KIA Bendera Vietnam Ditangkap di Perairan Natuna
Lebih lanjut ia berharap temuan paus baleen yang diduga Gajah Mina itu dapat diawetkan bagian tulangnya agar bsia menjadi media pembelajaran bagi masyarakat.
Berita Terkait
-
Disangka Gajah Mina, Identitas Monster Laut di Natuna Akhirnya Terkuak
-
Apa Itu Gajah Mina? Heboh Makhluk Muncul di Laut Natuna Utara
-
Geger Penemuan Makhluk Mitologi di Natuna, Begini Penjelasan Gajah Mina
-
Baunya Tak Sedap, Monster Laut Sepanjang 12 Meter Dikubur Gunakan Eksavator
-
Sempat Dikejar, Dua KIA Bendera Vietnam Ditangkap di Perairan Natuna
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam