Pebriansyah Ariefana
Selasa, 09 Maret 2021 | 15:48 WIB
Kelompok massa dari Persatuan Keluarga Nusa Tenggara Timur (PK NTT) Kota Batam demonstrasi protes ujaran rasis Anggota DPRD Batam, Selasa (9/3/2021). (Batamnews)

“Ceritanya kan ada warga di sana tidak terima ada tiang SUTT di sana. Jadi ada oknum-oknum itu kan dorong-dorong ibu-ibu itu, jadi diperiksalah sama saudara saya ini. Saudara saya ditendang, dipukuli. Kita nggak mau mengarah ke yang SARA, makanya kita laporkan ke polisi,” kata Harmidi menjelaskan.

Harmidi juga menyebutkan dirinya bersama koleganya, anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Muhammad Rudi, tidak berada di lokasi saat insiden itu terjadi.

“Jadi kan kejadiannya di Bandara Mas, jadi saya ditelepon oleh kawan-kawan disuruh merapat ke Polsek Batam Kota. Jadi nggak adalah, ngapain kita bawa nama suku-suku. Orang dari timur itu keluarga kita semua, kenal semua,” katanya.

Harmidi juga menyebutkan, kalau memang PK NTT mengajak pertemuan, dia siap untuk bertemu.

“Nggak mungkin kita nggak mau menghadiri. Kalau kami yang mengajak ketemu duluan, ya apa dulu salah kami. Kami kan merasa tidak ada salah,” ucapnya.

Load More