SuaraBatam.id - Lockdown yang diberlakukan di beberapa kota di China membuat harga minyak dunia melemah.
Mengutip CNBC, Senin (18/1/2021) minyak mentah Brent turun 1,32 dolar AS atau 2,34 persen, menjadi 55,10 dolar AS per barel, setelah naik 0,6 persen.
Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup turun 1,21 dolar AS atau 2,26 persen ke harga 52,36 dolar AS per barel, setelah naik lebih dari 1 persen pada sesi sebelumnya.
Sebelumnya kedua benchmark harga tersebut, mencapai level tertingginya hampir setahun terakhir di minggu ini. Harga minyak menuju penurunan mingguan pertama mereka dalam tiga minggu.
Baca Juga: Kasus Corona Jenis Baru Meningkat, Harga Minyak Dunia Turun
Sementara produsen menghadapi tantangan menyeimbangkan penawaran dan permintaan diantaranya dengan melibatkan sentimen peluncuran vaksin versus lockdown.
Kontrak harga telah didorong oleh pasar saham yang menguat dan dolar yang lebih lemah, yang membuat minyak lebih murah, bersama dengan permintaan China yang kuat.
Hal positif ini dipertanyakan pada hari Jumat karena dolar naik dan China meningkatkan langkah-langkah penguncian.
Paket bantuan stimulus AS senilai hampir 2 triliun di Amerika Serikat yang diresmikan oleh Presiden terpilih Joe Biden dapat meningkatkan permintaan minyak dari konsumen minyak mentah terbesar di dunia.
Namun, beberapa analis mengatakan langkah tersebut mungkin tidak cukup untuk memicu permintaan.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Seiring Meningkatnya Kasus Corona Jenis Baru
Impor minyak mentah ke China naik 7,3% pada tahun 2020.
Tetapi China melaporkan jumlah kasus COVID-19 harian tertinggi dalam lebih dari 10 bulan terakhir pada hari Jumat. Lockdown diberlakukan terhadap lebih dari 28 juta orang.
Berita Terkait
-
WNA China Bagi Tips Lolos Bea Cukai Selipkan Rp 500 Ribu di Paspor, Begini Kata Kemen Imigrasi
-
Viral! Turis China Bagikan Tips Lolos Jalur Hijau Saat Masuk Indonesia, Selipkan Uang Rp 500 Ribu di Paspor
-
Vonis Bebas WN China di Tambang Emas Ilegal, Berdampak Buruk pada Kedaulatan Negara
-
WN China Bisa Bebas dari Kasus Tambang Emas Ilegal, Pukat UGM Ungkapkan Ini
-
Meski Mesra di Ekonomi, Indonesia dan Malaysia Akan Tegas Hadapi Agresivitas China Jika Langgar Kedaulatan
Tag
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Pratama Arhan Ditertawakan saat Lakukan Lemparan Jauh di Bangkok United
- Nagita Slavina Terancam Kena Cancel: Keharaman Babi Mengalahkan Korupsi dan Zina
- Temui Jalan Terjal, Striker Keturunan Indonesia Pilih Pulang ke Belanda
Pilihan
-
Berita Duka: Tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu Meninggal Dunia
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
-
Peringatan Dinkes Kaltim: Leptospirosis Mengintai di Genangan Hujan
-
Skandal Parkir Samarinda: Audit Inspektorat Siap Bongkar Ketidakwajaran Setoran
-
Maksimalkan MBG di Kaltim, Pengamat Ekonomi: Pangkas Uang Makan dan Gaji Pejabat!
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!