Scroll untuk membaca artikel
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah
Sabtu, 05 Desember 2020 | 21:18 WIB
Vaksin Pfizer. (Anadolu Agency/Tayfun Coşkun)

SuaraBatam.id - Beberapa vaksin Covid-19 potensial sudah menunjukkan kemanjuran. Namun tetap saja ada orang yang tidak percaya dengan vakin. Mereka biasa disebut dengan "anti-vaxxer", kelompok orang yang menghindari vaksin lantaran meyakini teori konspirasi yang berberedar.

Salah satunya klaim bahwa vaksin Covid-19 tidak aman dan para peserta percobaan meninggal setelah mendapat obat ini.

Para ahli telah mengecam teori-teori ini. Bahkan, profesor bakteriologi emeritus di Universitas Aberdeen, Hugh Pennington, mengatakan klaim ini berbahaya.

"Mitos-mitos ini perlu ditangani karena beberapa orang benar-benar mempercayainya. Mereka bisa berbahaya," tutur Pennington, dilansir The Sun.

Baca Juga: Dianggap Sebarkan Teori Konspirasi Covid-19, Film Ini Banjir Kecaman

Profesor Pennington dan ahli onkologi serta mantan Kepala Program Kanker Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Karol Sikora, menyanggah beberapa teori gila yang beredar secara daring.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pearson0612/Pixabay]

1. Vaksin mengubah DNA

Ada klaim bahwa vaksin akan mengubah DNA dengan memasuki sistem tubuh manusia.

"Pada dasarnya Anda akan menjadi manusia yang dimodifikasi secara genetik," tulis klaim yang beredar di Facebook beberapa waktu lalu.

Pennington mengatakan hal ini tidak mungkin terjadi. Sebab, vaksin Covid-19 merupakan vaksin mRNA, yang tidak menggunakan cara memasukkan virus lemah atau tidak aktif ke tubuh menusia, seperti kebanyakan vaksin lain.

Baca Juga: Bill Gates, Sosok Jenius di Balik Microsoft yang Dibayangi Teori Konspirasi

Vaksin mRNA justru 'mengajarkan' tubuh untuk membuat protein yang memicu respon imun agar dapat melawan infeksi, apabila seseorang terpapar di waktu lain.

Load More