Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Achmad Fauzi
Rabu, 14 Oktober 2020 | 09:58 WIB
Petugas menunjukkan uang rupiah baru pecahan Rp75.000 saat penukaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia di Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI), Tegal, Jawa Tengah, Selasa (18/8/2020). [ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/wsj.

SuaraBatam.id - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS pada Rabu (14/10/2020) dibuka menguat, meski sejumlah aksi demo di dalam negeri dalam rangka menolak Undang-undang (UU) Cipta Kerja terus terjadi hingga sejumlah kericuhan di berbagai daerah.

Merujuk pada data yang dibagikan Bloomberg, rupiah dibuka menguat di level Rp 14.707 per dollar AS dibanding penutupan Selasa kemarin yang berada di level Rp 14.725 per dollar AS.

Namun, meski begitu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah akan mendapatkan sentimen negatif dari aksi massa penolakan UU Cipta Kerja yang kemarin sempat ricuh.

"Selain itu, faktor stimulus AS yang menemui kebuntuan setelah semalam Partai Demokrat menolak proposal stimulus Pemerintah senilai 1,8 triliun dollar AS dan bersikukuh dengan proposalnya senilai 2,2 triliun dollar AS juga turut memberikan sentimen," ujar Ariston dalam riset hariannya, Rabu (14/10/2020).

Baca Juga: Inspiratif! Gegara Ternak Tikus Wanita di Jombang Raup Cuan Jutaan Rupiah

Ia juga menambahkan, proyeksi pertumbuhan Indonesia yang lebih negatif dari IMF juga bisa memberikan tekanan untuk rupiah.

Load More