SuaraBatam.id - Muhammadiyah mengutuk aksi penusukan Syekh Ali Jaber. Muhammadiyah menilai tindakan penusukan ulama Syekh Ali Jaber merupakan tindakan jahiliyah.
Artinya perilaku yang merefleksikan era kebodohan tidak beradab di masa lampau. Hal itu dikatakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
"Saya sangat prihatin dengan penyerangan yang dilakukan terhadap Syekh Ali Jaber. Itu perbuatan jahiliyah," kata Abdul Mu'ti dalam keterangan persnya, Senin siang.
Ia mendesak agar polisi segera memroses kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Identitas dan motif pelaku penyerangan juga harus dapat diusut tuntas dan terbuka kepada publik.
Baca Juga: Tengku: Jika Korbannya Ulama Pelakunya Disebut Orang Gila, Negara Mana Itu?
Abdul Mu'ti meminta umat Islam agar tetap tenang dengan kasus penusukan itu serta tidak terprovokasi.
Kaum Muslimin juga diminta agar jangan berspekulasi mengenai penyerangan dan memberi kesempatan kepada kepolisian dan aparatur hukum untuk melaksanakan tugas sesuai ketentuan hukum.
Sekum PP Muhammadiyah itu mendoakan Syekh Ali Jaber dan keluarganya senantiasa sehat dan diberikan kesabaran serta tetap teguh di jalan dakwah meski diterpa insiden penusukan.
Sebelumnya, Ali Jaber mendapati serangan penusukan dari pemuda berinisial AA saat menghadiri pengajian dan wisuda tahfidz Al Quran di Masjid Falahudin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Lampung.
Ali Jaber menderita luka tusuk dan menerima beberapa jahitan berlapis. Ulama asal Madinah, Arab Saudi, itu secara pribadi tidak menuntut tindakan pelaku tetapi menyerahkan segalanya kepada sistem peradilan yang berlaku. (Antara)
Baca Juga: Murka Syekh Ali Jaber Kena Tusuk, MUI: Permusuhan Terang-terangan ke Ulama
Berita Terkait
-
Idul Fitri 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Berikut Jadwal Pemerintah dan Muhammadiyah
-
Rektor Unair Dukung Konsesi Tambang untuk Kampus, Tapi Butuh 3-4 Tahun Baru Untung!
-
Bahaya Alkohol dalam Produk Makanan, Begini Penjelasan Muhammadiyah
-
Menguatkan Ukhuwah: Bimas Islam Gandeng Muhammadiyah dan NU Bahas Isu Strategis
-
LHKP Muhammadiyah Kritik PSN Rempang Eco City, Desak RUU Masyarakat Adat Segera Disahkan
Terpopuler
- Kiper Diaspora dari Jerman Sudah Tiba di Indonesia, Langsung Gabung Skuad Garuda
- Norman Kamaru Sekarang Kerja Apa? Eks Briptu yang Dulu Viral Joget 'Chaiyya Chaiyya'
- Direktur Olahraga Belanda: Saya Pikir Timnas Indonesia Akan...
- Perdana Tunjukan Foto Anak Kedua, Rizky Billar Diprotes: Gusti...
- LHKPN Disorot Eks Penyidik KPK, Netizen Tak Percaya Harta Raffi Ahmad Rp1 Triliun: Napas Dia Aja Setara Gaji UMR
Pilihan
-
Bertemu di Karanganyar, Ahmad Luthfi Tugaskan Relawan Inventarisir Masalah Daerah
-
Dicari Aparat dan Warga, Suami Ini Malah Ditemukan Dugem di Bali
-
HUT Damkar Nasional di Bontang: 3.000 Peserta Hadir, Presiden Prabowo Dijadwalkan Datang, Anggaran Capai Rp 4 Miliar
-
Dinamika Politik Kaltim: MK Masih Berproses, Pelantikan Gubernur Tertunda?
-
Bandara 'VVIP' IKN Terdampak Banjir, Warisan Jokowi Disebut Hanya Kerusakan untuk Bangsa
Terkini
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI