Fokus awal adalah Kecamatan Batam Kota, dengan patroli kebersihan rutin ke kecamatan lain setiap minggu.
Amsakar juga menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) baru untuk memperbaiki pengelolaan sampah.
Armada pengangkut akan difokuskan di tiga titik utama yang dianggap perlu penanganan khusus.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Amsakar menawarkan hadiah Rp5 juta bagi tiga orang pertama yang berhasil melaporkan pembuang sampah sembarangan.
Baca Juga:Rempang Eco City Tak Masuk RPJMN, Proyek Pengembangan Segera Dihentikan?
"Kita tidak main-main. Presiden sudah bicara soal sampah dua kali, artinya kita harus serius menanganinya. Satpol PP juga akan berjaga di titik rawan," tegasnya.
Setelah apel, Amsakar langsung meninjau Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Baloi Kolam dan dekat Dutamas untuk memastikan kondisi kebersihan sekaligus mencari solusi lebih baik.
Permasalahan Sampah di Batam
Masalah sampah di Kota Batam kian hari semakin mengkhawatirkan. Sebagai kota industri dan perdagangan yang terus berkembang pesat, Batam menghadapi lonjakan volume sampah yang semakin sulit dikelola.
Pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktivitas ekonomi menjadi salah satu pemicu utama dari peningkatan sampah ini.
Selain itu, perilaku konsumtif masyarakat yang cenderung menggunakan barang sekali pakai dan kemasan plastik turut memperburuk situasi.