SuaraBatam.id - Batam, Kepulauan Riau perpaduan sempurna antara keindahan alam, wisata budaya yang kaya, dan kemudahan akses yang modern. Bagi para pecinta pantai, Batam siap menyambut Anda di berbagai pantai indah, seperti Pantai Nongsa, Pantai Batu Besar, dan Pantai Melayu.
Namun, ada beberapa tempat rekomendasi wajib yang sebaiknya perlu Anda kunjungi sebagai bukti bahwa sudah pernah ke Batam. Tempat apa sajakah itu?
1. Jembatan Barelang
Adalah tempat yang wajib disinggahi di Batam. Jembatan Barelang, singkatan dari Batam, Rempang, dan Galang, merupakan sebuah rangkaian enam jembatan yang menghubungkan pulau-pulau di Batam, Kepulauan Riau, Indonesia.
Baca Juga:Kabur Saat Sidang Vonis! Kapten Kapal MT Arman 114 Diduga Lari dari Batam
Jembatan ini menjadi ikon wisata sekaligus infrastruktur penting yang memperlancar akses dan mendorong perekonomian di kawasan tersebut. Jadi ketika berkunjung ke sini banyak wisatawan yang memanfaatkan waktu dengan berfoto-foto.
Pulau Belakangpadang, yang terletak di Kepulauan Riau, Indonesia, merupakan salah satu kecamatan di Kota Batam. Pulau ini terkenal dengan keindahan alamnya yang masih alami, budaya Melayu yang kental, dan keramahan penduduknya.
Pulau Belakangpadang memiliki sejarah panjang sebagai jalur perdagangan maritim yang penting dan kini menjadi daerah tujuan wisata di Batam.
Pada masa lampau, pulau ini menjadi tempat persinggahan para pedagang dari berbagai penjuru dunia. Hal ini turut memengaruhi budaya Melayu yang berkembang di Pulau Belakangpadang, dengan ragam tradisi dan kuliner yang khas.
Baca Juga:Pusat Data Kedua di Batam Akan Dibangun Awal Tahun 2025, Siap Saingi Singapura?
Di sini kamu dapat menemukan kuliner khas belakangpadang seperti teh tarik dan nasi lemak. Belakangpadang juga menjadi spot tempat penyelenggaraan event seperti lomba perahu di Batam.
Masjid Cheng Hoo Batam, juga dikenal sebagai Masjid Muhammad Cheng Ho, adalah sebuah masjid dengan arsitektur Tionghoa yang terletak di kawasan Golden City, Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau. Masjid ini diresmikan pada tanggal 21 Februari 2015 dan menjadi salah satu ikon wisata religi di Batam.
Masjid Cheng Hoo dibangun atas prakarsa seorang pengusaha Tionghoa Batam bernama Abi. Beliau terinspirasi oleh kisah perjalanan Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah Muslim Tionghoa yang pernah singgah di Kepulauan Riau pada abad ke-15.
Arsitektur masjid ini menggabungkan unsur budaya Tionghoa, Islam, dan Melayu. Hal ini terlihat dari bentuk atap masjid yang menyerupai kelenteng, penggunaan kaligrafi Arab dan ornamen Tionghoa, serta warna merah yang mendominasi bangunan. Masjid ini terdiri dari dua lantai, dengan lantai pertama sebagai ruang salat utama dan lantai kedua sebagai ruang serbaguna.