SuaraBatam.id - Seorang perempuan yang pernah kuliah di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura memalsukan ijazah sarjana teknik untuk melamar pekerjaan di lima perusahaan.
Penipuan tersebut dilakukannnya rentang tahun 2005 dan 2021. Melansir straitsnews, perempuan bernama Fonseka Wannerichega Hema Ranjini, 44 tahun akhirnya dihukum atas perbuatannya.
Pada tanggal 23 November, ia dinyatakan bersalah atas dua dakwaan kecurangan dan satu dakwaan pemalsuan. Dua dakwaan serupa akan menjadi pertimbangan untuk hukumannya.
Tak tanggung-tanggung, dengan ijazah palsu itu Fonseka berhasil bekerja di perusahaan berkelas seperti The Walt Disney Company, Marshall Cavendish, dan Scholastic Education International, dengan gaji bulanan antara $4.200 dan $6.800.
Baca Juga:Beredar Video Seorang Gadis Remaja Dikeroyok Empat Perempuan di Singapura
Pengadailan Singapura mengatakan Fonseka, yang memiliki kualifikasi pendidikan tertinggi GCE A level, mendaftar di NTU untuk belajar teknik pada tahun 1998, tetapi berhenti pada Agustus 2004.
Pada tahun 2005, Fonseka merancang sertifikat yang menyatakan diri lulus dari NTU pada bulan Juni 2004 dengan gelar sarjana teknik dengan predikat kelas tiga.
Perempuan tersebut menggunakan aplikasi di online dengan menambahkan nama dan jurusannya. Dia mencetak ijazah tersebut di atas kertas kartu dan melaminatingnya. Dengan ijazah palsu itu ia berhasil melamar pekerjaan di berbagai perusahaan.