“Saya kalau berpikir nggak waras, mungkin waktu itu saya akan masuk ke air. Pada waktu itu saya melihat Teteh Zahra gemetaran. Jadi, saya harus waras. Saya selametin Teteh dulu. Dia harus merasa bahwa ini bukan kesalahan siapa-siapa,” tuturnya.
Atalia merasa, bahwa ini adalah semacam peringatan, bahwa meski memiliki jabatan, memiliki segala-galanya, terkadang ada hal-hal yang terjadi di luar kendalinya.
"Ini juga ujian bagi saya, karena seperti sesuatu yang biasa kita lakukan. Biasanya nolong orang, ini anak sendiri," ungkapnya.
Atalia lalu bercerita, bagaimana sedihnya ia saat semua orang didatangi Eril dalam mimpi, ia justru tak pernah bermimpi sekalipun tentang Eril.
Sampai suatu ketika, Atalia bermimpi dipeluk Eril. Ia merasa mimpinya tersebut seolah nyata.