SuaraBatam.id - Revitalisasi Masjid Agung akan segera dilakukan Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau.
Pagu anggaran yang digunakan sebesar Rp167 miliar.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyebutkan dari pagu anggaran Rp209 miliar, PT Adhi Karya memenangkan proyek dengan nilai Rp167 miliar.
Hal ini terdapat kurang lebih Rp40 miliar yang dihilangkan dari pagu anggaran yang dibuat Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Batam.
Baca Juga:Spanduk Perpat Singgung Holywings Terpajang di Jalan: Batam Bandar Madani Dicemari Holywings
"Tadi sudah disampaikan pagu anggarannya total Rp209 miliar, yang kemudian pemenangnya Rp167 miliar, ini akan menjadi masjid kedua di Pemkot Batam, dan ketiga setelah Masjid Tanjak. Saya harus mengakui konstruksi Masjid Tanjak jauh lebih baik dari masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. Ini harus menjadi perhatian ketika memulai konstruksi proyek," kata Rudi di Batam, Rabu (29/6).
Rudi menjelaskan Pemkot Batam melakukan revitalisasi ini dikarenakan terdapat beberapa kerusakan dan kebocoran di Masjid Agung, sehingga perlu dilakukan revitalisasi terhadap masjid tersebut.
"Sudah kita usahakan perbaiki, tapi tidak ada jalan keluar maka kita lakukan revitalisasi. Bukannya kita ingin merubah tujuan niat awal merubah itu tidak. Tapi karena ini ada kebocoran dan usia bangunan yang sudah waktunya untuk di revitalisasi, maka nya kita lakukan itu," kata dia.
Dalam proses pengerjaan revitalisasi Masjid Agung, Rudi mengatakan akan memantau dan langsung pelaksanaannya.
Dengan begitu Rudi meminta kepada PT Adhi Karya untuk betul-betul dalam melaksanakan proyek ini.
Baca Juga:Demonstrasi di Holywings Batam Dibubarkan Paksa: Pendemo Dikejar-Kejar, Ricuh
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Suhar mengatakan kontrak revitalisasi akan dimulai tanggal 5-6 Juli dan diperkirakan akan memulai pengerjaan pada pekan kedua di bulan Juli.
Hal ini dikarenakan masih ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan di masjid dalam waktu dekat ini.
"Setelah kontrak masih ada 14 hari waktu untuk memulai pengerjaan. Nanti ada ibadah kurban, dan juga doa bersama sebelum pengerjaan dimulai. Setelah itu selesai baru alat berat dan lainnya masuk, dan area masjid mulai disterilkan dan berbagai kegiatan," kata Suhar.
Suhar menjelaskan berdasarkan paparan dari PT Adhi Karya, area masjid memang akan ditutup untuk tempat beribadah.
Namun pihak kontraktor akan menyiapkan bangunan sementara untuk ibadah, walaupun daya tampung tidak sebanyak bangunan utama.
"Tadi mereka sebut bisa 100 jamaah, namun dari Kemenag meminta ditambah mungkin 150-200 jamaah. Selain itu juga diatur tempat parkir dan lainnya. Intinya tidak mengganggu konstruksi yang tengah berjalan nanti," ujar dia.
Sesuai dengan arahan Wali Kota Batam, Suhar menyebutkan pengerjaan masjid juga mendapat pengawasan dari Kejaksaan terkait pengelolaan anggaran. Hal ini guna memastikan proyek berjalan sesuai dengan aturan dan tidak ada yang menyalahi.
"Kami dibantu juga sama Kejaksaan Batam. Karena anggaran yang digunakan cukup besar. Jadi kami berharap dari 2022-2024 mendatang proyek tidak ada kendala. Tadi penekanan dari pimpinan (Wali Kota) juga mengenai kualitas bangunan yang harus diawasi," kata Suhar. [Antara]