Realisasi Vaksin Booster di Kepri Diklaim Sudah Capai 42,14 Persen

Tjetjep mengungkapkan warga usia 6-11 tahun yang sudah vaksin dosis pertama sebanyak 221.670 orang.

Eko Faizin
Minggu, 15 Mei 2022 | 13:02 WIB
Realisasi Vaksin Booster di Kepri Diklaim Sudah Capai 42,14 Persen
Warga menerima suntikkan vaksin Covid-19 booster di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (3/4/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBatam.id - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 578.676 orang atau 42,14 persen dari target sasaran warga Provinsi Kepulauan Riau sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau penguat.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan sisa target vaksin Covid-19 booster sebanyak 794.696 orang.

"Warga usia di atas 60 tahun yang sudah vaksin dosis penguat baru 24.663 orang atau 28,31 persen. Sisa target vaksin penguat untuk warga usia ini mencapai 62.465 orang," kata Tjetjep dikutip dari Antara, Minggu (15/5/2022).

Tjetjep mengungkapkan warga usia 6-11 tahun yang sudah vaksin dosis pertama sebanyak 221.670 orang atau 89,40 persen, sementara dosis kedua 161.215 orang atau 23,49 persen.

"Target sasaran warga usia 6-11 tahun di Kepri dosis pertama dan kedua sebanyak 221.670 orang," ujarnya.

Sementara warga usia di atas 18 tahun di Kepri yang sudah vaksin dosis pertama mencapai 1.339.413 orang atau 97,53 persen. Sisa target dosis pertama untuk warga usia di atas 18 tahun sebanyak 654.969 orang.

Warga usia yang sama, yang sudah suntik dosis kedua mencapai 1.155.316 orang atau 84,12 persen. Sisa target dosis kedua sebanyak 218.056 orang .

"Warga usia di atas 18 tahun yang sudah suntik vaksin dosis penguat mencapai 578.676 orang atau 42,14 persen," ucapnya.

Ia mengimbau warga untuk segera vaksin Covid-19. Pemerintah daerah dan lembaga vertikal pemerintahan di Kepri membangun cukup banyak gerai, posko dan pusat pelayanan vaksinasi di kabupaten dan kota.

"Vaksinasi Covid-19 menyebabkan imunitas tubuh warga meningkat. Ini menjadi salah satu faktor kenapa kasus aktif Covid-19 turun drastis," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini