SuaraBatam.id - Kuota calon haji Kepulauan Riau ditetapkan sebanyak 704, akan diberangkatkan ke Tanah Suci Mekah, Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.
“Iya sudah ditetapkan oleh Pemerintah hari ini untuk seluruh Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau,” ujar Plt Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Kepulauan Riau, Edi Batara, Senin (9/5), melansir Antara.
Dari 704 orang itu, Kota Batam mendapatkan kuota reguler sebanyak 302 dan cadangan sebanyak 52 calon haji. Kota Tanjungpinang kuota reguler sebanyak 99 orang dan cadangan sebanyak 19 calon haji.
Kabupaten Tanjungbalai Karimun mendapatkan kuota reguler sebanyak 66 dan cadangan sebanyak 24 calon haji. Kabupaten Natuna mendapatkan kuota reguler 49 orang dan cadangan sebanyak 16 calon haji.
Baca Juga:Menteri PANRB Sarankan WFH untuk ASN Setelah Mudik Lebaran, Pemko Batam Putuskan Langsung Kerja
Kabupaten Lingga mendapatkan kuota reguler sebanyak 19orang dan cadangan sebanyak dua calon haji. Kabupaten Bintan mendapatkan kuota reguler sebanyak 34 orang dan cadangan sebanyak lima calon haji. Kabupaten Anambas mendapatkan kuota reguler sebanyak 17 dan cadangan 0.
Edi menjelaskan meski kuota haji Kepri sudah ditetapkan, pihaknya masih memastikan konfirmasi dari para calon jemaah sampai tanggal 20 Mei.
“Kami masih menunggu konfirmasi dari setiap calon jemaah haji, apakah nantinya mereka ada yang membatalkan ikut atau bagaimana,” ucapnya.
Tidak hanya itu, meski untuk Nasional jadwal penerbangan haji sudah ditetapkan tanggal 4 Juni 2022, namun untuk Embarkasi Batam masih belum ditentukan.
“Untuk jadwal penerbangan juga kami masih menunggu. Kami juga belum tahu apakah dapat gelombang pertama apa kedua,” kata Edi.
Untuk diketahui, ada empat provinsi yang ikut dalam embarkasi Batam, yaitu provinsi Kepulauan Riau, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat.
Nantinya ada dua Provinsi yang akan menginap di Asrama Haji Batam, seperti Provinsi Kepri dan Provinsi Kalimantan Barat.
“Sementara dua provinsi Riau dan Jambi hanya menunggu sebentar untuk transit di Hang Nadim,” tutur Edi. [Antara]