Namun tindakan tersebut memancing pihak Kepolisian, yang langsung membuat barisan guna melarang massa mendekat ke area Gedung DPRD Batam.
Pada saat ini, sempat terjadi saling dorong antara petugas Kepolisian dengan mahasiswa, dan tindakan pencekikan langsung dialami oleh beberapa mahasiswa.
"Karena kami juga membentuk barisan sambil bergandengan tangan. Namun perlakuan antata petugas berseragam dengan yang tidak berseragam berbeda. Petugas berseragam hanya menahan laju kami dengan tangan mereka di bagian dada. Namun yang tidak berseragam, beberapa tangan mereka langsung di leher kami. Bahkan saya sampai dicekik dan meninggalkan bekas sampai berdarah," ungkapnya.
Untuk itu, saat ini pihak Aliansi Mahasiswa Batam mempertanyakan perlakuan intimidasi dari oknum Kepolisian.
Baca Juga:Wan Darussalam Resmi Jadi Pejabat Bidang Pengusahaan BP Batam Setelah Dilantik Airlangga Hartarto
Tidak hanya mencekik hingga melarang aksi mahasiswa, Nanang juga mengakui bahwa seluruh massa aksi juga difoto satu-persatu.
"Kita bilangnya Demokrasi, namun kenapa seperti ini. Bahkan saat akan bubar, kami di foto satu persatu" paparnya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait