"Bisa dibilang moment Ramadhan menjadi berkah bagi keluarga kecil kami. Karena keuntungan berjualan bunga bisa meningkat hingga berkali-kali lipat dari biasanya," ungkapnya.
Tinggal di Batam sejak tahun 1999 silam, Yurmani mengaku hingga kini menetap di kawasan Baloi Kolam, yang saat ini masih disebut sebagai kawasan Perumahan Liar.
Sementara untuk saat ini, kelima anaknya diakuinya hanya dapat bersekolah hingga tingkat SMP, dikarenakan keterbatasn ekonomi.
"Sebagai orang tua tunggal dengan penghasilan gak tentu gini. Saya hanya sanggup menyekolahkan mereka sampai disana mas. Bahkan anak saya sekarang sudah ada yang menikah," paparnya.
Walau telah lama berprofesi menjadi penjual bunga di TPU Taman Langgeng, Yurmani mengaku terkadang merasa cemburu dengan para penjual bunga lain.
Terutama mereka yang memiliki jatah lapak tepat di depan Gapura masuk TPU, berbeda dengan posisi lapaknya yang berada hampir di belakang.
Dengan posisi seperti ini, Yurmani mengaku dalam sehari hanya mendapat omset Rp20 hingga Rp30 ribu, namun apabila kondisi ramai, dirinya bisa meraup omset sampai Rp50 ribu.
"Kadang-kadang malah tak ada," katanya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Baca Juga:Kenaikan Minyak Goreng, Cabai Merah dan Tarif Angkutan Udara Sumbang Inflasi di Batam Maret 2022