SuaraBatam.id - Kepala Bidang (Kabid) Stabilitas Harga, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Tanjungpinang, Mohammad Endy Febri menyampaikan dalam sepekan ini sebanyak 130 ton minyak goreng masuk ke Tanjungpinang dibawa satu produsen dari Medan (Sumatera Utara).
"Dalam sepekan ini, masuk dua kali. Senin sebanyak 50 ton dan pada Rabu sekitar 80 ton. Jadi totalnya sekitar 120 sampai 130 ton," ujar Endy, Kamis (24/2/2022).
Dikatakan Endy, hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan pasokan di Tanjungpinang. Dan diperkirakannya, stok minyak goreng tersedia hingga menjelang bulan Puasa mendatang.
"Kita pastikan dulu menjelang puasa stok minyak goreng aman, untuk selanjutnya mendekati lebaran. Direncanakan minimal 200 ton akan masuk lagi pada Maret 2022," ujar Endy.
Baca Juga:Harga Kedelai Meroket, Pedagang Tempe dan Tahu di Tanjungpinang Kewalahan Tentukan Harga Jual
Sebelum pasokan tersebut tiba, lanjut Endy, ketersedian minyak goreng di Tanjungpinang sempat menipis. Dipasaran tinggal stok sisa dan hanya beberapa merek minyak goreng yang tidak favorit di kalangan masyarakat.
"Kemarin sempat menipis, dengan masuknya stok minyak goreng ini mudah-mudahan tidak terjadi kelangkaan," harapnya.
Edny juga menjelaskan, minyak goreng ini akan didistribusikan oleh distirbutor resmi ke swalayan dan supermarket dengan lima merek. Disampaikannya, untuk kebutuhan minyak goreng di Tanjungpinang sekitar 40 sampai 43 ton perminggunya.
"Untuk harga jualnya disesuaikan dengan Permendag terbaru, yaitu untuk minyak goreng kemasan sekitaran Rp13.500 sampai Rp14.000," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pemilik warung kelontong Ani, dikawasan pasar Bintan Center mengatakan kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng. Dirinya tidak menjual lagi minyak goreng curah yang sulit didapatkan.
Baca Juga:Lantai Pasar Ikan di Tanjungpinang Ambruk, Ketahuan Dibangun Tanpa Besi
"Sedangkan untuk minyak goreng kemasan bermerek terbatas dapatnya. Tapi kami tetap menjual dengan harga Rp14.000. Saya harapkan kedepan tidak lagi langka," ujar Ani.
kontributor: Riko Barino