SuaraBatam.id - Kasus varian Omicron pertama ditemukan di China, Senin (13/12/2021) tepatnya di di kota Tianjin, sekitar dua jam perjalanan dari ibu kota Beijing. Kasus itu ditemukan dari seorang pelancong dari luar negeri.
Namun, tidak menunjukkan gejala tetapi dinyatakan positif hari Kamis (9/12/2021) menurut komisi kesehatan setempat Tianjin.
Saat ini, pasien dalam perawatan terisolasi di rumah sakit, kata komisi itu, seperti dilansir dari wartaekonomi. Selain China kasus Omircron pada Senin, juga ditemukan di Inggris Raya.
Bahkan negara itu melaporkan kematian pertama yang dikonfirmasi secara publik secara global dari varian omicron.
Baca Juga:Studi Ungkap Dua Vaksin Covid-19 yang Kurang Efektif Lawan Varian Omicron, Apa Saja?
Varian yang baru diidentifikasi sangat mudah menular dan sangat bermutasi, dan telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemanjuran vaksin virus corona yang ada.
Covid-19 pertama kali muncul di daratan China pada akhir 2019. Negara itu mengendalikan wabah dalam beberapa bulan, tetapi virus itu telah menjadi pandemi global.
China Daratan hanya melaporkan kantong kasus Covid-19 dalam 18 bulan terakhir, karena Beijing menerapkan kebijakan "tanpa toleransi" yang keras yang dapat berarti penguncian lingkungan secara tiba-tiba atau pembatasan perjalanan.
Kemunculan kembali kasus Covid-19 terbaru telah terkonsentrasi di Mongolia Dalam dan bagian tenggara negara itu.
Komisi kesehatan daratan melaporkan total 51 kasus yang dikonfirmasi secara lokal untuk Senin, dan 25 dikaitkan dengan pelancong dari luar negeri, tanpa kematian baru.
Baca Juga:Sejarah Sepak Bola, Permainan dari Negeri Tirai Bambu