Malaysia Masih Pertimbangkan Buka Jalur Perjalanan Udara dari Indonesia

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan pelaksanaan jalur perjalanan Vaccinated Travel Lane(VTL) masih dalam pembahasan.

Eliza Gusmeri
Senin, 29 November 2021 | 23:04 WIB
Malaysia Masih Pertimbangkan Buka Jalur Perjalanan Udara dari Indonesia
Jalur perjalanan udara antara Malaysia dan Indonesia belum dibuka (foto:antara)

SuaraBatam.id - Jalur perjalanan udara antara Malaysia dan Indonesia belum dibuka. Sementara itu pada Senin (29/11) bandara internasional Kuala Lumpur (KLIA) sudah mulai menerima kedatangan penumpang dari Singapura lewat program VTL by Air.

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan pelaksanaan jalur perjalanan udara melalui Vaccinated Travel Lane(VTL) dengan Indonesia masih dalam pembahasan.

"VTL dengan Indonesia, Thailand dan Brunei masih dalam perbincangan dengan mempertimbangkan varian baru COVID-19," katanya pada Majelis Apresiasi Petugas COVID-19 Institut Kesehatan Negara di Kuala Lumpur, Senin.

Pada 10 November, Perdana Menteri Ismail Sabri dan Presiden Jokowi telah bersepakat agar Malaysia dan Indonesia dapat menerapkan satu koridor perjalanan antarnegara melalui VTL atau TCA (Travel Corridor Arrangement).

Baca Juga:Singapura Terima Pelancong Indonesia, Ini Persyaratannya


Khairy mengatakan gelembung perjalanan dan aturan karantina bagi pelancong yang kembali dari negara yang dikategorikan sebagai berisiko akan dibahas dengan Dirjen Kesehatan.

"Ada beberapa opsi yang akan dipertimbangkan untuk dapat kita perketatkan lagi kawasan perbatasan kita," katanya.

Terkait dengan kemunculan Omicron, Khairy mengatakan tes COVID-19 menggunakan RTK-Antigen dan RT-PCR bermanfaat untuk mendeteksi varian baru itu.

"Tes RT-PCR semestinya bagus, tetapi dari segi efektifitas RTK-Antigen kami masih mengkajinya, tetapi sejauh ini ia masih dapat mendeteksi varian Omicron ini," katanya.

Pendapat tersebut, kata dia, disampaikan oleh pakar dari Institut Penelitian Pengobatan (IMR) namun kajian untuk mengetahui lebih jauh varian itu masih berlangsung.

Baca Juga:Indonesia dan Malaysia Kompak Tak Kirim Peserta Miss Universe ke Israel, 4 Negara Ini Juga

Khairy mengatakan kajian itu juga untuk meneliti efektifitas vaksin dan pihaknya akan mendapatkan laporan dari produsen apakah vaksin mereka masih efektif untuk melawan varian ini.

"Kami lihat ada bahaya Omicron ini dan kami dapat laporan awal di Afrika Selatan juga negara yang vaksinasinya rendah, tetapi Omicron ini hanya menyebabkan gejala yang sederhana. Ada beberapa berita baik, tetapi kami perlu tunggu dan lihat," katanya.

Khairy menegaskan terlalu awal untuk melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) menyusul kemunculan Omicron.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini