Gubernur Kepri Pertimbangkan Sekolah Tatap Muka Jika Semua Pelajar Sudah Divaksin

"Tapi tetap kami bahas dulu bersama dinas pendidikan. Kalau pelajar sudah vaksin semua, maka PTM bisa saja digelar, tapi dibatasi 50 persen," kata Ansar.

M Nurhadi
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 11:12 WIB
Gubernur Kepri Pertimbangkan Sekolah Tatap Muka Jika Semua Pelajar Sudah Divaksin
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad (Ist)

SuaraBatam.id - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad bakal mempertimbangkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SMA/SMK/sederajat jika seluruh pelajar sudah menerima vaksin.

Meski saat ini angka COVID-19 di daerah itu cenderung mengalami penurunan, ansar mengaku belum berencana mengizinkan kembali belajar tatap muka di sekolah.

"Tapi tetap kami bahas dulu bersama dinas pendidikan. Kalau pelajar sudah vaksin semua, maka PTM bisa saja digelar, tapi dibatasi 50 persen," katanya di Tanjungpinang, Kamis (19/8/2021).

Ia menyebut, capaian vaksinasi anak usia 12-17 tahun, sampai sejauh ini sebesar 42,23 persen atau 88.110 orang dari total target 227 ribu orang.

Baca Juga:Banyuwangi Mulai Buka Sekolah dengan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Dia mengatakan pelaksanaan vaksinasi anak-anak itu mengalami kendala sebagai imbas dari terbatasnya ketersediaan jenis vaksin Sinovac.

Pemprov Kepri terus mendesak pemerintah pusat, melalui Kementerian Kesehatan, agar memenuhi ketersediaan vaksin bagi kelompok usia tersebut.

"Vaksin Sinovac terbatas. Maka itu kita rutin menyurati pusat, karena anak-anak tidak boleh vaksin lain," ucap Ansar.

Kendala terbatasnya ketersediaan vaksin juga dihadapi pada kelompok masyarakat usia 18 tahun ke atas, sehingga target 100 persen sampai 17 Agustus 2021 tidak bisa tercapai.

Menurutnya hal itu bukan disebabkan kinerja juru vaksin yang lambat, namun memang pasokan vaksin COVID-19 dari pusat ke daerah terbatas.

Baca Juga:Tidak Ada Sinyal Internet, Anak-anak Pulau di Kepri Kesulitan Belajar Daring

"Sekarang vaksinasi masyarakat umum sudah 71,35 persen dari target 1,1 juta orang. Kita menyerah bukan karena masalah kinerja, tapi stok vaksin minim," tutup Ansar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini