Regulator Tabung Oksigen Langka di Kepri, Relawan Terpaksa Beli Dari Singapura

Relawan terpaksa membeli regulator dari Singapura, yang dikirim melalui Batam. Namun jumlah regulator yang tersedia terbatas.

M Nurhadi
Senin, 02 Agustus 2021 | 12:07 WIB
Regulator Tabung Oksigen Langka di Kepri, Relawan Terpaksa Beli Dari Singapura
Ilustrasi: Pekerja membersihkan tabung gas oksigen sebelum didistribusikan ke sejumlah Rumah Sakit di Lhokseumawe Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad/aww.

SuaraBatam.id - Relawan COVID-19 Kota Tanjungpinang kian risau lantaran regulator tabung gas oksigen semakin langka saat puluhan pasien COVID-19 kini membutuhkan alat tersebut.

Anggota DPRD Kepri, Rudy Chua, yang juga Relawan COVID-19 mengatakan, pihak rumah sakit di Tanjungpinang juga melapor bahwa saat ini membutuhkan regulator.

"Kami meminjamkan puluhan regulator ke rumah sakit di Tanjungpinang," kata dia.

Ia menjelaskan Relawan COVID-19 Tanjungpinang memiliki sekitar 40 tabung oksigen. Tabung oksigen itu dipinjam dari perusahaan penyedia oksigen di Galang Batang, Kabupaten Bintan.

Baca Juga:Sarjana Akuntan Ditangkap Gegara Jual Tabung Oksigen Palsu dari APAR

Relawan terpaksa membeli regulator dari Singapura, yang dikirim melalui Batam. Namun jumlah regulator yang tersedia terbatas.

Ia menyebut, di ada kelangkaan regulator tabung oksigen di Kepri. Tabung oksigen berukuran 6 kubik juga sulit ditemukan di apotek. Jika ada, harga satu tabung oksigen mencapai 2-3 juta.

"Sampai saat kami masih mencari regulator agar oksigen dapat disalurkan ke tubuh warga," ucapnya.

Ia mengemukakan cukup banyak pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri setelah terinfeksi COVID-19, yang membutuhkan tabung oksigen. Dalam kondisi butuh, warga yang melakukan isolasi mandiri meminjam tabung oksigen tanpa regulator.

"Mereka mengupayakan sendiri untuk mendapatkan regulator," katanya kepada Antara.

Baca Juga:Butuh Oksigen Medis, Warga Sumsel Bisa Gratis di Posko Ini

Selain menyiapkan tabung oksigen dan regulator, Relawan COVID-19 Tanjungpinang juga memberikan bantuan obat-obatan yang dibutuhkan untuk pasien COVID-19. Banyak dokter dan perawat dari rumah sakit juga meminta obat-obatan tersebut seperti Vitamin D dengan dosis 5.000 iu.

"Obat-obatan untuk pasien COVID-19 juga langka di apotek sehingga dokter dan pasien meminta kepada kami," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini