Tergiur Uang, Alasan Oknum Relawan di Batam Palsukan Sertifikat Vaksin

Enam pelaku diamankan.

Husna Rahmayunita
Sabtu, 17 Juli 2021 | 16:39 WIB
Tergiur Uang, Alasan Oknum Relawan di Batam Palsukan Sertifikat Vaksin
Ilustrasi penangkapan.

SuaraBatam.id - Jajaran Satreskrim Polresta Barelang dan Polsek Batam Kota, Kamis (15/7/2021) kemarin merilis mengenai sindikat pemalsu sertifikat vaksin Covid-19, yang terdiri dari enam pelaku dan dua laporan berbeda.

Ironisnya adapun otak dari pemalsu surat vaksin bagi warga ini, dilakukan oleh relawan yang bertugas untuk memvalidasi data warga.

Untuk diketahui, adapun para tersangka diantaranya Leo Candra (26), Fuad M (23), Herman Pelabi (31), Rahmatullah Adnan (19), dan Rahmat Ramadhan (18) yang berhasil diamankan oleh Satreskrim Polresta Barelang di lokasi berbeda, setelah dilaporkan oleh Puskemas Rempang Cate atas pemalsuan data penerima vaksin.

Sementara satu tersangka lain atas nama Alifathul Akbar (20), diamankam oleh jajaran Polsek Batam Kota setelah dilaporkan oleh Puskesmas Botania dengan kasus serupa pada, Senin (12/7/2021) lalu.

Baca Juga:Petugas KSOP Amankan Kapal Singapura, Kedapatan Buang Limbah B3 di Wilayah Indonesia

Ditemui di Mapolresta Barelang, Sabtu (17/7/2021) siang salah satu tersangka oknum relawan Rahmatullah Adnan, mengaku bahwa memberanikan diri untuk memalsukan dokumen vaksinasi dikarenakan selaku didesak oleh teman nya yang belum menerima vaksinasi dan sulit untuk mengurus sejumlah dokumen penting.

Mahasiswa Semester dua di UNP Sumatera Barat ini, bahkan mengaku belajar otodidak dalam merancang, hingga mencetak kartu keterangan vaksin yang serupa sangat mirip dengan kartu resmi.

AKP Juwita Oktaviani saat menghadirkan para pelaku pemalsu surat vaksin Covid-19 di Batam, Kamis (15/7/2021)[Suarabatam/nando]
AKP Juwita Oktaviani saat menghadirkan para pelaku pemalsu surat vaksin Covid-19 di Batam, Kamis (15/7/2021)[Suarabatam/nando]

"Kemauan saya sendiri setelah selaku diminta tolong oleh dia (Rahmad Ramadhan). Mencetak nya juga sendiri, gak belajar dari siapa-siapa bang," ungkapnya.

Untuk nilai jual satu lembar kartu vaksin palsu tersebut, Rahmatullah mengaku dibanrol dengan harga Rp 200 ribu. Namun untuk harga jual dipasaran, ia juga mengaku tidak mengetahui harga pastinya.

"Karena yang mencari pembeli bukan saya. Saya hanya memasukkan data sesuai KTP pembeli saja. Udah 7 surat kalau yang saya sudah cetak," paparnya.

Baca Juga:Buntut Kasus Pemalsuan Surat Vaksin, Pemkot Akan Seleksi Ketat Relawan Covid-19

Hal senada juga dilontarkan oleh Leo Chandra, yang merupakan salah satu relawan vaksinasi di Batam. Di mana dalam menjalankan aksinya, tersangka ini sengaja memilih untuk menyisipkan data pembeli, dalam vaksinasi masal yang sempat dilakukan oleh Puskemas Rempang Cate di Sport Hall Tumenggung Abdul Jamal beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak