SuaraBatam.id - Sebelum Batam dapat perhatian dari pemerintah pusat Indonesia pada tahun 1970-an, keluarga besar Melayu menduduki Batam secara turun temurun yang salah satunya bermukim di Dapur Dua Belas.
Tidak hanya orang Melayu, daerah itu juga dipenuhi pendatang dari Cina yang tinggal di daerah pedalaman Batam. Mereka merupakan keturunan Tionghoa yang juga dikenal sebagai Cina Kebun pada waktu itu yang tinggal di Kampung Dapur Dua Belas atau Kampung Tanjung Atok Itam.
Sementara, sebagian lainnya merupakan keturunan Cina yang datang dari Singapura. Aktivitas sebagian para pendatang di Batam adalah membuka lahan dan perkebunan seperti karet, lada, dan sebagainya serta bekerja sama dengan orang Melayu setempat.
Tidak hanya dikenal sebagai kota tujuan perantau dengan iming-iming gaji besar, Batam ternyata memiliki sebuah kampung tua unik. Kampung tua yang sudah diduduki turun temurun oleh orang Melayu sejak era Kesultanan Riau Lingga itu bernama Dapur Dua Belas.
Baca Juga:Kritik TKA Cina ke Indonesia, Marwan Batubara: Ada yang Bukan Tenaga Ahli
Dapur Dua Belas atau disebut pula Dapur 12 merupakan nama salah satu daerah yang saat ini terletak di dekat kawasan industri galangan kapal di pesisir Batam Selatan.

Berdasarkan catatan administrasi pemerintahan Kampung Tua Dapur 12 masuk dalam wilayah Kelurahan Sungai Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat setempat, nama unik Kampung Tua Dapur 12 diberikan berdasarkan kesepakatan para tetua kampung demi mengenang sejarah yang pernah ada di tempat itu.
Kala itu, ada banyak tungku dapur besar pembuatan arang berjumlah dua belas dapur. Masing-masing tungku dapur arang yang punya tinggi lebih dari empat meter itu sanggup memproduksi arang hingga 30 ton untuk sekali produksi.
Berdasarkan penuturan tetua penduduk setempat, sebelum Indonesia merdeka, ada orang Cina Kebun yang membuka usaha dapur pembuatan arang di daerah tersebut. Sosok itu kemudian mengajak warga Melayu untuk kerja sama mencari kayu bakau sebagai bahan utama pembuatan arang.
Baca Juga:Pentagon Waspadai Jatuhnya Roket Cina di Wilayah Berpenghuni
Arang-arang produksi kampung itu kemudian didistribusikan oleh taukenya ke Singapura dan beberapa daerah lainnya di Batam.
- 1
- 2