Cara Pengelola Bisnis Pijat Plus-plus Bertahan di Tengah Gempuran Wabah Corona

Sejumlah layanan pijat plus-plus tentu tidak mau gulung tikar begitu saja. Mereka beberapa diantaranya terus berusaha membuat strategi guna menggaet pelanggan.

M Nurhadi
Kamis, 03 Juni 2021 | 15:15 WIB
Cara Pengelola Bisnis Pijat Plus-plus Bertahan di Tengah Gempuran Wabah Corona
Ilustrasi prostitusi online (Shutterstock).

Tak seperti tempat lainnya, untuk masuk ke tempat pijat tersebut petugas melakukan penjagaan di depan pintu. Menggunakan kartu yang ditempelkan dengan chip pintu akan terbuka, pengunjung pun diarahkan ke restoran.

Ilustrasi penggerebekan prostitusi (BantenHits)
Ilustrasi penggerebekan prostitusi (BantenHits)

Pengunjung kemudian diterima oleh seornag wanita pelanan bar. Dengan menunjukkan chat admin, pengunjung baru bisa membuktikan bahwa ia memiliki janji.

Sekitar 5 menit barulah pengunjung diarahkan masuk ke kamar yang berada di lantai 2 dan 3. Ruangan itu cukup gelap dengan suasana remang-remang. Di dalam kamar terdapat kasur dan dilengkapi toilet bershower air panas.

Untuk tarifnya, jasa melayani hubungan badan sebesar Rp500 ribu. Harga itu tak bisa ditawar. Setelah 1,5 jam berada di kamar, pegawai menelepon kamar kemudian meminta terapis menyelesaikan pekerjaannya.

Baca Juga:Meski Bulan Ramadhan, Angka Prostitusi di Bogor Masih Tinggi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini