SuaraBatam.id - Presiden badan sepakbola Eropa (UEFA) Aleksander Ceferin menyebut Juventus, Real Madrid dan Barcelona mengancam eksistensi UEFA dan menyebut mereka sebagai satu-satunya yang beranggapan dunia itu datar.
Bianconeri dan kedua raksasa La Liga tersebut hingga kini belum menyatakan mundur dari proposal Liga Super Eropa yang diluncurkan April lalu oleh 12 klub elite Eropa.
Meski rencana tak berumur panjang usai klub-klub Liga Premier mundur dalam jangka waktu 24 jam yang kemudian diikuti Inter Milan, AC Milan dan Atletico Madrid.
"Bahkan orang yang paling tidak paham dunia saya paham bahwa Liga Super itu berakhir," kata Ceferin kepada The Telegraph.
Baca Juga:Barca, Juventus dan Real Madrid Terancam Dicoret Dari Liga Champions
"Saya kira ketiga klub itu (Real Madrid, Barcelona dan Juventus) yang masih menganggap kita punya Liga Super yang dalam satu hal membantu kita karena kini menjadi jauh lebih mudah berbicara soal solidaritas dan segala hal lainnya karena kami bisa bilang pada mereka 'lanjutkan saja Liga Super Anda jika Anda tak suka," ujarnya lagi.
Ceferin bahkan secara terang-terangan menyebut bukan hanya 'pemilik Amerika' biang keladi dari peristiwa ini melainkan juga orang Eropa.
"Orang bilang 'para pemilik asal Amerika' (yang memiliki tiga klub Liga Premier sebagai biang keladinya) tapi jangan lupa tiga orang di dunia ini yang menganggap Bumi datar adalah seorang Italia dan dua orang Spanyol," kata Ceferin.
"Mereka menggelar rilis pers bahwa 'Liga Super masih ada, kita masih punya Liga Super'. Dua hari kemudian, mereka mengirimkan aplikasi untuk bermain dalam Liga Champions," kata dia.
"Jadi mereka ada dalam Liga Super dan di luar Liga Champions tetapi mereka ingin berada dalam Liga Champions? Mereka bilang Liga Champions itu sudah berakhir tetapi mereka masih ingin bermain di dalamnya?"
Baca Juga:UEFA Resmi Pindahkan Venue Laga Final Liga Champions ke Porto Portugal
"Sekarang mereka mengancam, mengirimkan surat bahwa mereka akan menuntut kami --pengadilan pidana, pengadilan ini-- mereka sudah pasti punya banyak sekali uang. Mereka semestinya berinvestasi dalam sepakbola putri dan muda," pungkasnya.
Pada pekan lalu, UEFA mengumumkan penyelidikan disiplin telah dibuka terhadap ketiga klub dan menurut sejumlah laporan ketiga klub akan dilarang berperan serta dalam Liga Champions 2021-2022.
"Perhatikan saya bahwa situasi ideal itu adalah bahwa semua orang bisa lolos bermain," kata Ceferin.
"Tetapi tentu saja aneh berkomunikasi dengan mereka ketika mereka hilang semalaman dan tak kembali lagi sampai kini. Kami cuma mendapatkan sejumlah surat. Saya tak membaca surat itu tetapi bagian hukum saya bilang ada surat berisi ancaman." [Antara].