SuaraBatam.id - Asa Aini, tenaga kerja wanita (TKW), berlebaran Idul Fitri, bersama putri semata wayangnya di Batam, pupus. Perempuan yang baru kembali dari Malaysia ini harus merayakan Idul Fitri di rumah karantina di rumah susun milik Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Sesuai peraturan, bagi orang yang dari luar negeri harus menjalani masa karantina selama lima hari. Padahal Aini sudah lima tahun tidak pulang ke kampung halamannya di Batam.
Perempuan 46 tahun itu menceritakan moment lebaran ini sudah dinantikannya. Karena sejak 2017 ia tidak pernah pulang kampung ke Batam. Tahun ini, Ia meninggalkan Malaysia untuk selamanya.
Hal itu yang membuatnya bersedih dan hanya bisa menangis di kamar. “Sedih, lebaran hanya bisa di kamar ini,” ucapnya, Kamis (13/5/2021) dilansir dari Batamnews.co.id--media jaringan Suara.com.
Baca Juga:Umar Patek, Terpidana Teroris Kasus Bom Bali Dapat Kado Remisi Lebaran 2021
Pagi tadi putrinya sempat berkunjung, namun hanya untuk memberikan makanan. Mereka bertemu di depan pintu masuk rusun.
Proses serah terima makanan juga dipantau oleh petugas. Aini hanya bisa menerima makanan dari putrinya, Ia juga sudah mewanti-wanti putrinya untuk tidak melakukan sentuhan fisik baik itu berjabat tangan ataupun berpelukan.
“Mama ga bisa peluk ya, ini cuman bisa ambil makanan aja, begitu saya bilang, makanya kami cuman ketemu sebentar saja,” katanya.
Karena sudah lama tidak ke Indonesia, Aini sempat tidak bisa menggunakan rupiah. Saat itu, Ia ingin membeli mie instan di Kapal, namun tidak dapat membedakan uang nominal Rp5 ribu atau uang nominal rupiah lainnya.
“Kemarin di kapal mau beli mi, sempat tak tahu uang mana yang mau diberikan,” katanya sembari tertawa mengingat kejadian itu.
Baca Juga:Pilu! Ditinggal Nikah, Wanita ini Panik Dapat Pertanyaan Maut Pas Lebaran
Ia mulai bercerita, sejak 2006 sudah mulai berkelana di Malaysia untuk bekerja. Ia akhirnya bekerja cukup lama menjadi buruh pengemas kayu di salah satu kilang di Gemas, Negeri Sembilan, Malaysia mulai tahun 2008 hingga 2021.