Penelitian Ilmuwan Biologi Hingga Ahli Fisika Telah Terbukti di Al-Qur'an

Al-Quran juga membahas perkembangan embrio. Surah al-Hajj ayat 5 menarik perhatian Profesor Keith Moore, rekan sejawat guru besar Kanada, Miller di Universitas Toronto.

M Nurhadi
Kamis, 13 Mei 2021 | 12:00 WIB
Penelitian Ilmuwan Biologi Hingga Ahli Fisika Telah Terbukti di Al-Qur'an
Ilustrasi Alquran. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Al-Qur'an bukanlah karya manusia, wahyu Allah yang diturunkan secara bertahap melalui Nabi Muhammad SAW ini memiliki banyak misteri hingga rahasia ilmu pengetahuan yang luar biasa tanpa terikat dimensi waktu.

Sejak dulu, ada banyak penelitian Al-Quran yang dilakukan para peneliti, baik dari kalangan muslim hingga para ilmuwan yang memang tertarik dengan Al-Quran.

Dua ratus tahun lalu, ilmuwan Belanda Antony Leeuwenhoek dalam penelitiannya menemukan bahwa 80 persen tubuh manusia terdiri atas air.

Namun jauh sebelum itu, Allah sudah menjelaskan hal itu dalam surah al-Anbiya ayat 30 dan Fussilat ayat 11.

Baca Juga:Keistimewaan Nuzulul Quran yang Wajib Diketahui

Pada tahun 2011 lalu, Saul Perlmutter, Adam Riess, dan Brian Schmidt telah memenangkan Nobel fisika terkait penemuan fenomena percepatan ekspansi alam semesta.

Tapi, untuk diketahui pengetahuan itu sudah ada sejak abad ke-6, dijelaskan melalui Al-Quran dalam surah az-Zariyat ayat 47.

Al-Quran juga membahas perkembangan embrio. Surah al-Hajj ayat 5 menarik perhatian Profesor Keith Moore, rekan sejawat guru besar Kanada, Miller di Universitas Toronto.

Moore adalah profesor embriologi dan penulis buku terkenal, The Developing Human. Buku ini merupakan referensi mahasiswa fakultas kedokteran dunia.

Al-Quran sekali lagi membuatnya membuka mata, bahwa ilmu yang ia pelajari selama ini sudah dijelaskan dalam Al-Quran. Dalam edisi bukunya selanjutnya, dia menambahkan informasi yang dia pelajari dari Alquran tentang embriologi.

Baca Juga:Amalan dan Doa di Malam Nuzulul Quran

Namun, dunia telah bangkit saat Keith Moore mengeluarkan buku tentang embriologi klinis. Di dalamnya, dia menulis tentang diutamakannya Al-Quran dalam menyebutkan fakta perkembangan embrio.

Guru besar Kanada, Miller dalam salah satu ucapannya mengakui respect  dengan penulis barat yang menjelaskan bahwa Al-Quran tidak mungkin ditulis oleh manusia, termasuk Nabi Muhammad.

Alasannya, kitab tersebut memuat topik yang menakjubkan. Kesimpulan tersebut menunjukkan dengan arif bahwa Al-Quran adalah wahyu Ilahi.

Klaim yang paling mudah adalah bahwa beberapa kelompok pembenci Islam menuduh adanya pihak anonim membantu Rasul mengerjakannya. Bahkan, ada yang bilang, setan membantunya mengarangnya.

Miller lantas membantah hal ini dan menyebutnya sebagai fitnah yang keji. Miller memikirkan secara mendalam tentang klaim terakhir dan menganggapnya sebagai semacam pelarian dan kegagalan untuk menghadapi kebenaran.

Jika Al-Quran diilhami setan, mengapa iblis mengisi bukunya dalam penghinaan terhadap setan. Makhluk pengganggu manusia itu selalu mengajak manusia untuk mengingkari perintah Allah sehingga mereka akan masuk ke dalam neraka penuh siksa.

Banyak buku tidak dapat menyuguhkan penjelasan yang dapat diterima tentang keajaiban Quran. Berbagai kesimpulan buruk tentang Islam selalu dilontarkan dalam berbagai media. Namun, itu semua justru menjadi pemicu orang untuk lebih mendalami hakikat Islam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini