Namun selepas keluarga Nani dikabari ternyata tidak ada yang mengirimkan Nano pakaian. Hingga anggotanya merespons dengan memfoto lagi Nani sebagai bukti yang bersangkutan belum mendapatkan kiriman pakaian.
Kemudian anggota yang memfoto Nani berdaster itu pulang tugas. Saat anggotanya itu di rumah, istri anggota polisi itu bertanya dan penasaran soal foto Nani sate beracun.
"Si istri anggota kemudian meminta kepada suaminya itu untuk mengirim foto Nani berdaster ke ponselnya," tutur Ayom.
Selanjutnya, istri anggota itu menjadikan foto Nani sate beracun tengah memakai daster sebagai status di aplikasi WhatsApp. Karena menjadi status WA banyak rekan istri dari anggotanya itu yang kemudian mengambil gambar tersebut.
Baca Juga:Motif Sakit Hati, Kriminolog UGM Saran Periksa Kejiwaan Pelaku Sate Beracun
"Kemudian iseng-iseng sama istrinya untuk status (WA), dan yang melihat grup-grup nya itu. Jadi tidak ada tujuan lain sebetulnya, karena di status itu tadi," ujarnya.
Terbaru, melansir Suarajogja.id, Kadiv Humas Jogja Police Watch atau JPW, Baharuddin Kamba menduga bahwa ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh oknum polisi beserta istrinya hingga akhirnya foto Nani pelaku sate beracun yang mengenakan daster tersebut tersebar.
Menurutnya, pertama, karena anggota Polsek Bantul itu dengan sadar mengambil foto tersangka Nani sebanyak dua kali tanpa hak meskipun alasannya bahwa tersangka Nani berpakaian daster dan belum mendapatkan pakaian dari pihak keluarga tersangka.
"Kedua, secara sadar istri dari anggota Polsek Bantul tersebut menjadikan foto tersangka Na di dalam sel ke status whatsapp dan viral di media sosial. Padahal status whatsapp yang kita miliki dapat dilihat maupun dishare ke orang lain," kata dia.
Baca Juga:Ditangkap Saat Ultah, Nani Dikenal Baik Tetangga dan Nikah Siri dengan Tomy