SuaraBatam.id - Baru-baru ini, politisi sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K Harman disorot publik karena cuitannya yang dianggap meresahkan.
Pasalnya, ia memberi saran agar masyarakat membaca buku berjudul Yesus Sang Radikal. Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya.
Dalam cuitannya, ia juga mengunggah sebuah gambar buku buku berjudul Yesus Sang Radikal dan mengajak publik untuk membaca buku tersebut.
Selain itu, Benny mengimbau kepada warganet agar menghargai kebebasan dan tidak menjadi manusia kurang akal.
Baca Juga:Demokrat Kubu AHY ke Kubu Moeldoko: Minta Maaf Sama Rakyat Dan Jokowi
“Semoga yang gelap menjadi terang, yang bodoh dan dungu menjadi sadar, dan yang belum tau menjadi tau. Baca buku ini agar pikiran kotor jadi bersih. Hargai kebebasan agar tidak terus menjadi manusia dungu!,” kicau Benny, dikutip dari Hops (jaringan Suara.com) Senin, (5/4/2021).
Belakangan diketahui, cuitannya tersebut merupakan balasan dari cuitan akun @KakekHalal yang mengaku sedih karena sebelumnya Benny mencuitkan bahwa Yesus sebagai sosok radikal.
“Saya sedih baca cuitan Politikus @PDemokrat @BennyHarmanID ini. Mengapa saya sedih? Saya tidak menyangka seorang putra Flores NTT yang juga jebolan seminari tega mengatakan demikian. Yang terhormat bapak @BennyHarmanID kenapa sampe hati anda mengatakan demikian?,” ujar akun @KakekHalal sambil mengunggah tangkapan layar cuitan Benny soal Yesus radikal.
Benny lantas menuai kecaman dari warganet. Meski demikian, Benny meminta agar warganet tidak asal menghakimi sebelum membaca buku tersebut.
“Serius dia pernah di seminari? kok cuitannya kayak orang enggak pernah baca alkitab ya? Menulis provokasi kadrun menggunakan injil, susah buat saya melihat orang ini sebagai manusia yang masih punya nurani,” ungkap akun @tjitrosoe*.
Baca Juga:Polri Harapkan Kelompok Moderat Bersatu, Redam Narasi Kelompok Radikal
“Saya orang NTT sangat prihatin dengan cuitan Bapak Benny K Harman, yang katanya jebolan seminari tapi kok gini ya? Saran saya coba baca lagi kitab perjanjian baru apakah ada kata atau perbuatan radikal tentang Tuhan Yesus atau sebaliknya ajaran Yesus ialah kasih,” tutur seorang warganet.
“Membelokkan makna radikal secara politis, adalah kesalahan fatal Benny. Yesus bersikap radikal dalam makna yang sangat hakiki karena dia mengajarkan tentang manusia baru yang mempunyai iman yang penuh pengharapan dan kasih. Bukan dalam arti politis sesaat seperti yang sengaja dibelokkan Benny,” ujar akun lainnya.