Batam bentuk tim persiapan gelembung perjalanan Singapura-Nongsa

Pemkot Batam telah membentuk tim persiapan pelaksanaan gelembung perjalanan atau travel bubble Singapura-Nongsa.

Arief Apriadi
Sabtu, 27 Maret 2021 | 14:05 WIB
Batam bentuk tim persiapan gelembung perjalanan Singapura-Nongsa
Montigo Resorts Nongsa Batam (montigoresort.com)

SuaraBatam.id - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mulai mempersiapkan kawasan pariwisata Nongsa agar layak didatangi wisatawan Singapura di tengah pandemi Covid-19.

Saat ini, Pemkot Batam telah membentuk tim persiapan pelaksanaan gelembung perjalanan atau travel bubble Singapura dengan kawasan pariwisata Nongsa di kota setempat.

"Baru dibentuk tim," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi usai rapat membahas rencana travel bubble di Batam sebagaimana dikutip Antara, Rabu (24/3/2021).

Ia mengatakan tim akan membahas teknis operasional penerapan protokol kesehatan di Nongsa, untuk memastikan gelembung perjalanan aman atau safe travel bubble diterapkan untuk pariwisata, sesuai arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga:Videografis: Hindari 4 Kebiasaan Buruk ini Untuk Cegah Kolesterol

Wali Kota mengingatkan, perbatasan boleh dibuka secara terbatas untuk pariwisata, demi meningkatkan kembali ekonomi kota. Namun harus dengan aturan tegas, agar jangan sampai ada kasus penularan COVID-19 di sana.

"Kalau jadi contoh, jadilah sempurna. Jangan jadi contoh, tahu-tahu yang datang ada yang kena COVID-19, buyar dong. Maka SOP-nya mana," kata dia.

Beberapa hal teknis yang harus diperhatikan, lanjut Wali Kota, adalah memastikan keamanan dan kesehatan pekerja di kawasan pariwisata.

Menurut dia, seluruh pekerja harus dikarantina selama 10 hingga 14 hari sebelum travel bubble dilaksanakan 21 April 2021, untuk meyakinkan tidak ada yang membawa virus.

Seluruh pekerja juga harus melalui pemeriksaan COVID-19 sebelum bekerja.

Baca Juga:Ada Ospek di Tengah Pandemi, Orang Tua Mahasiswa UIN SGD Bandung Geram

"Setelah negatif, mereka akan di-'kurung' juga di sana. Masa inkubasi 10-14 hari. Kalau dalam masa itu bebas, maka bisa mendatangkan tamu. Siap tidak mereka tidak pulang, hotel siap tidak menyiapkan tempat kalau ingin benar-benar steril. Ini harus didudukkan," kata Rudi.

Kemudian, hal teknis lainnya adalah persiapan penanganan apabila ada tamu dari Singapura yang positif COVID-19.

"Mekanismenya bagaimana, apa dikembalikan ke sana, apa berobat di sini dulu. Kalau di sini, siapa yang nanggung," kata Wali Kota.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini