SuaraBatam.id - Pihak kepolisian menggandeng BPBD Pemkab Natuna menguburkan monster laut sepanjang 12 meter, menggunakan eksavator.
Monster laut yang disebut Gajah Mina segera dikuburkan karena menimbulkan aroma tak sedap.
"Kondisi ikan itu perutnya sudah pecah. Ekornya sudah terlihat tulang belulang. Sama juga dengan kepala ikan itu," ucap anggota Tim Rescue Relawan Penjaga Laut Natuna (Rapala), Riky Rinovsky, dilansir laman Batamnews, Senin (22/3/2021).
Seperti diketahui, penemuan bangkai 'monster laut' ini ditemukan warga di perairan dekat Pulau Sahi, Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Kepri, Sabtu (20/3/2021).
Baca Juga:Legenda Gajah Mina, Monster Laut Datang Setiap Bulan Purnama, Naik ke Darat
Warga pun dihebohkan dengan hewan mitos itu. Disebut gajah mina karena bentuknya yang tampak gading seperti gajah.
Apalagi hewan itu sudah menjadi cerita turun temurun masyarakat pesisir, khususnya di wilayah Kepri.
Banyak cerita dari nelayan yang sering menghindari Gajah Mina. Karena jika berjumpa di tengah laut dianggap sebagai petaka.
"Itu sebenarnya ikan paus. Yang bentuk gading itu rahangnya. Gajah Mina itu hanya mitos," ucap Kadiskominfo Natuna, Raja Darmika.
Menurutnya, selama ini memang belum pernah ada ahli di bidang hewan laut yang meneliti soal keberadaan jenis paus seperti ini di Natuna.
Baca Juga:Monster Laut di Natuna, Ini Kata Polisi, Apakah Benar Gajah Mina?
"Kita di sini kan yang expert (ahli) di bidang itu belum ada. Jadi selama ini juga belum diteliti," ucapnya.
Raja memperkirakan, jika ikan paus tersebut mati dan terbawa ke pesisir pantai hingga bangkainya tersangkut di belat, semacam alat tangkap ikan warga pesisir.