Sopir Ambulans: Kalau Bilang COVID-19 Konspirasi, Ayo Ikut Kubur Jenazah

Nama sopir ambulans itu adalah Muhammad Nursyamsurya.

Pebriansyah Ariefana | Stephanus Aranditio
Selasa, 02 Maret 2021 | 16:55 WIB
Sopir Ambulans: Kalau Bilang COVID-19 Konspirasi, Ayo Ikut Kubur Jenazah
Para petugas penggali makam jenazah Covid-19 di TPU Bambu Apus, Jakarta Timur, Selasa (23/2/2021). [Suara.com/Yaumal]

SuaraBatam.id - Sudah setahun pandemi COVID-19, masih ada yang tidak percaya dengan adanya virus corona? Atau anggap konspirasi virus corona? Salah satu sopir ambulans di Jakarta menantang kaum yang belum percaya COVID-19 untuk ikut kuburkan jenazah COVID-19.

Nama sopir ambulans itu adalah Muhammad Nursyamsurya. Dia menantang orang-orang yang belum percaya pandemi Covid-19 untuk ikut dalam proses penguburan jenazah covid.

Muhammad Nursyamsurya menegaskan jika COVID-19 bukan konspirasi.

"Kalau bisa masyarakat dimohon untuk acara kumpul-kumpul aduh tolong ditunda dulu, tetap menerapkan 3M atau protokol kesehatan, itu tolong, tapi ini masyarakat sudah tidak ada (yang peduli). Ada yang bilang konspirasi, kalau mau ngomong konspirasi sini ikut saya, ikut nguburin jenazah, jangan konspirasi-konspirasi," tegas Nursyamsurya dalam diskusi KPCPEN, Selasa (2/3/2021).

Baca Juga:Meski Pandemi, Masyarakat Kian Berburu Emas Pegadaian

Muhammad Nursyamsurya tak berhenti menguburkan jenazah COVID-19 saban hari. Muhammad Nursyamsurya bersama tim pengubur jenazah COVID-19 lain.

Bahkan pada saat korban memuncak ia tidak sempat pulang ke rumah dan memilih tinggal di kantor untuk bersiaga sewaktu-waktu ditugaskan menguburkan jenazah baru.

"Untuk awal-awal, saya menjalankan tugas itu bulan Maret, April, Mei itu jarang pulang, ya saya tinggal di kantor, paling pulang hanya ambil baju bersih taruh baju kotor terus pergi lagi," jelasnya.

Nursyamsurya juga meminta masyarakat untuk berhenti melakukan stigmatisasi negatif kepada pasien Covid-19, setiap orang harus memberikan dukungan dan doa agar pasien agar cepat sembuh.

"Saya ingin emosi ngomongin masyarakat itu, masih ada virus, masih pandemi, tapi sudah berkumpul berkerumun melakukan kegiatan seperti biasa, tapi giliran kena kalau dikucilkan dia juga marah, orang yang mengucilkan dia juga tidak mau kena," ucap Nursyamsurya.

Baca Juga:Twitter Akan Blokir Akun yang Sebar Disinformasi Vaksin Covid-19

Diketahui, selama satu tahun pandemi Covid-19 tercatat sudah ada 1.341.314 orang Indonesia yang terinfeksi, 153.074 masih dalam perawatan, 1.151.915 orang sembuh, dan 36.325 jiwa meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini