Hingga suatu ketika saat K pulang ke rumah, orang tuanya curiga karena melihat perubahan sikap dari anaknya. K sering nampak menahan sakit dan murung. Saat ditanyai, seringkali K menutupinya.
"Kejadiannya sudah dua minggu. Tadi, barulah dia (Kr) menceritakan kejadian itu, karena saya sudah curiga sejak dia pulang dari pondok, ia demam dan badannya ada seperti alergi," kata Habibah.
Melihat anaknya yang tampak tidak enak badan, Habibah lantas berniat untuk mengoleskan minyak urut. Saat itulah ia melihat punggunga dan leher anaknya terdapat bekas luka.
"Jadi, saya suruh buka baju untuk mengoles minyak. Tapi saya curiga, kok ada tanda belang-belang di badan dan ditengkuknya juga," ujarnya.
Baca Juga:Suami Tega Aniaya Istri dan 2 Anaknya Hanya Karena Tak Diberi Uang
Saat ditanyakan oleh Ibunya, K mengaku ia habis terjatuh bermain bola. Namun tidal lama kemudian, Habibah mendapat sebuah foto yang menunjukkan badan anaknya (bagian punggung) menderita luka-luka.
"Tapi, mungkin karena Allah mau tunjukkan, tidak tahulah siapa yang fotokan ada muncul foto dia kena pukul tu," katanya.
Setelah kembali menginterogasi anak mereka dan mendapat penganiayaan dari guru di pesantren, barulah dia menyampaikan ke suaminya dan mendatangi ponpes sebelum akhirnya melapor ke polisi.
"Saya tidak tega badan anak saya gitu. Dipukul pakai kabel listrik seperti itu, sampai berdarah, bekasnya masih ada hingga sekarang," katanya.
Dari pengakuan K, ia dihukum oleh gurunya tersebut kkarena tidak hapal tugas yang diberikan. Ia lantas dihukum dengan pukulan.
Baca Juga:Kesal Tak Diberi Uang untuk Beli Narkoba, Suami Aniaya Istri dan 2 Anaknya
- 1
- 2