Dilema Perajin Tahu Tempe dari Perkecil Ukuran Sampai Naikan Harga

Perajin tahu di Kabupaten Lebak, Banten kembali memulai produksinya setelah tiga hari terakhir melakukan aksi mogok imbas mahalnya harga kedelai.

Iwan Supriyatna
Selasa, 05 Januari 2021 | 08:15 WIB
Dilema Perajin Tahu Tempe dari Perkecil Ukuran Sampai Naikan Harga
Perajin tahu tempe dan ilustrasi kedelai (Kolase foto/Beritajatim.com/Suara.com/Kurniawan)

Namun, kini dikurangi menjadi 8 satuan dengan harga jual sebesar Rp 10 ribu.

Selama ini, harga kedelai sebagai bahan baku tahu sudah melonjak yang awalnya Rp 7.500 per kilogram kini harganya menjadi Rp 9.000/kilogram.

"Kami yakin harga kedelai impor tidak akan menurun sehubungan pandemi COVID-19 itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Rahmat mengajak perajin tahu dan tempe agar tetap bertahan untuk memproduksi usaha karena kenaikan kedelai tersebut tidak berlangsung lama.

Baca Juga:Keluh Kesah Produsen Tahu Tempe, Dilema Kurangi Ukuran hingga Naikkan Harga

Saat ini, pemerintah telah melakukan intervensi agar harga kedelai kembali stabil sehingga perajin tahu dan tempe kembali memproduksi dan bisa meraup keuntungan.

"Kami sudah melaporkan aksi mogok tahu dan tempe agar cepat ditangani oleh pemerintah pusat dan provinsi," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak