Laskar Rizieq Dibunuh, Cak Nun: FPI Diperintahkan Allah untuk Perang

Perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka, tulis Cak Nun.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 11 Desember 2020 | 17:39 WIB
Laskar Rizieq Dibunuh, Cak Nun: FPI Diperintahkan Allah untuk Perang
Cak Nun - (YouTube/Najwa Shihab)

SuaraBatam.id - Cendekiawan Emha Ainun Najib berkomentar soal Laskar FPI ditembak mati polisi. Menurut Cak Nun, FPI diperintahkan Allah untuk perang. Tak hanya FPI, TNI dan polisi pun diperintahkan Allah berperang.

Cak Nun melihat masalah semakin pelik di kasus ini.

Pernyataan itu bukan tanpa sebab, ia merujuk pada sebuah ayat yang mengatakan adanya kewajiban untuk berperang.

“Pemerintah Indonesia dengan TNI dan Polrinya maupun Muhammad Rizieq Syihab dengan FPInya sudah memperoleh bukan hanya izin, tapi bahkan perintah dari Allah untuk berperang,” kata Cak Nun dalam keterangan tertulis, Jumat (11/12/2020).

Baca Juga:Sebut Polri-FPI Dapat Perintah Allah Agar Berperang, Cak Nun: Lampiaskanlah

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.

“Perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka,” tulis Cak Nun.

Habib Rizieq dan Laskar FPI ditembak mati polisi
Habib Rizieq dan Laskar FPI ditembak mati polisi

Berdasarkan perintah perang yang terdapat pada kutipan tersebut, Cak Nun mempertanyakan sosok kafir dan munafik seperti apa yang dimaksud.

Menurut Cak Nun, ketika seseorang menuding yang bukan berdasarkan kenyataannya itulah yang dimaksud kafir dan munafik.

Ia menyayangkan situasi politik panas yang kini merebak di tanah air, bahkan banyak di antara masyarakat yang saling menyalahkan satu sama lain.

Baca Juga:Rizieq Tersangka dan Bakal Dijemput Paksa Polisi, Arteria Dahlan: Hal Wajar

“Kafir dan munafik itu yang mana? Kafir dan munafik menurut siapa? Kita masing-masing menuding yang bukan kita itulah yang kafir dan munafik. Kita sudah sampai pada suatu situasi dan pemetaan politik kebangsaan di mana kita saling mengkafirkan dan memunafikkan, bisa dengan bahasa yang berbeda-beda,” tutur Cak Nun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini