SuaraBatam.id - Duka mendalam menyelimuti keluarga bocah malang yang tewas tenggelam terseret aliran air di sebuah drainase di daerah Tembesi. Jasad Rafa terbujur ditutupi kain. Sementara pelayat terus berdatangan pada Senin (23/11/2020) malam.
Sang kakak, Rayen hanya terdiam sambil bersandar di dekat pintu. Bocah kelas 4 SD itu tak banyak berkata-kata. Kejadian pilu itu persis di depan matanya, saat sang adik terseret air deras.
Masih tampak memar di pipi sebelah kanannya. Rayen tak kuasa menolong sang adik. Ia sempat terjatuh saat kaget Rafa terpeleset. Tak ada daya baginya untuk berenang di air yang begitu deras siang itu. Kejadian nahas itu sekitar pukul 14.30 WIB.
Kini adik bungsunya sudah dipanggil Yang Maha Kuasa. Tak pernah ia mengira langit mendung di bawah guyuran hujan siang itu menjadi kenangan pahit. Sungguh cerita yang sangat memilukan hati.
Baca Juga:Sempat Ditemukan Usai Terseret Banjir, Bocah Malang Tembesi Meninggal di RS
Hanif tetangga korban mengatakan, Rafa terbawa arus hingga beberapa meter.
"Jadi saat terpeleset kakaknya nolongin, tapi keburu hilang terbawa arus," ujar Hanif sebagaimana dilansir Batamnews.co.id (jaringan Suara.com).
Saat dilakukan pencairan oleh tim SAR, ayah mereka pun turut serta dalam melakukan pencarian anaknya tersebut sambil menangis histeris. Ia sempat pingsan hingga digotong oleh warga setempat ke rumah.
Rafa masih duduk di bangku TK. Keluarga ini tinggal di Perumahan Taman Cipta Asri tahap 3 Blok Cherry Nomor 75.
Tim pencari berhasil menemukan tubuh bocah malang itu di hutan bakau. Lokasi yang cukup jauh dari tempatnya terpeleset.
Baca Juga:Detik-Detik Bocah Tembesi Batam Terseret Banjir dan Ditemukan Sangat Lemas
Lurah Tembesi, Muhammad Arfie mengatakan, saat itu Rafa langsung dilarikan ke RS Graha Hermine.
"Langsung dibawa ke RS Graha Hermine, sekitar pukul 17.48," ucapnya.
Namun sayang, nyawanya tidak bisa diselamatkan.