Banyak Warganet Minta Link Video Mirip Gisel, Psikolog: Munafik

Disaat yang bersamaan, warganet dinilai menikmati video tersebut namun juga menghakimi sosok di dalam video itu.

M Nurhadi
Senin, 09 November 2020 | 21:52 WIB
Banyak Warganet Minta Link Video Mirip Gisel, Psikolog: Munafik
Gisella Anastasia bersama pengacaranya, Sandy Arifin. [Herwanto/Suara.com]

SuaraBatam.id - Video yang diduga mirip Gisella Anastasia alias Gisel turut dikomentari Psikolog seksual Zoya Amirin. Ia menilai, warganet munafik karena menerapkan standar ganda dalam kasus video porno mirip pemain film sekaligus musisi Gisel.

"Terkait fenomena warganet yang suka berbagi video artis bahkan suka bikin bercandaan tentang link pemersatu bangsa, menurut saya itu adalah perilaku standar ganda karena banyak orang yang menghakimi yang mengatakan pelacur-lah, wanita murahanlah tapi juga pengin dibagi link-nya," kata Zoya kepada Antara, Senin (9/11/2020).

"Fenomena itu secara tidak langsung menggambarkan kemunafikan, karena bukannya mencari pelaku penyebar video namun malah lebih sibuk jadi polisi moral buat orang lain," beber dia.

Lebih baik, ujar Zoya, apabila seseorang memperoleh video yang serupa sebaiknya warganet tidak menyebar kembali dan menghapusnya.

Baca Juga:5 Tips Menghapus Dosa Menonton Video Porno

"Setop di kamu aja. Jangan menyebarkan aib orang lain, jika ada orang yang mengirim tanpa diminta misal di WhatsApp group sebaiknya di-delete saja. Jika menemukan link di media sosial sebaiknya dilaporkan," kata Zoya.

Video privat selebritas akhir-akhir ini kembali marak. Zoya menilai mereka adalah korban kekerasan berbasis gender online. Menyebarkan video pribadi tanpa adanya izin termasuk melanggar hukum.

"Mirisnya, kita terlalu fokus menyalahkan korban tanpa berusaha mencari siapa yang pertama kali menyebarkan video atau foto tersebut. Seharusnya kita melindungi korban, bukan justru menghakiminya."

Zoya juga mengatakan bahwa merekam kegiatan seksual belum tentu merupakan hal yang aneh dan menyimpang. Ada beragam motif mengapa seseorang merekam kegiatan seksual, termasuk untuk evaluasi kepuasan dalam berhubungan seksual.

Sementara kegiatan perekaman kegiatan seksual harus atas dasar kemauan bersama pasangan. Zoya juga mengingatkan bahwa kegiatan merekam ini juga memiliki risiko.

Baca Juga:Polisi Bidik Akun Diduga Penyebar Video Porno Mirip Gisella Anastasia

"Tapi apa pun yang dilakukan harus atas dasar konsensual, dua-duanya mengetahui, jangan sampai ini menjadi revenge porn, maksudnya sengaja merekam supaya nanti bisa mengancam," pungkas Zoya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini