Fenomena Baru Klaster Keluarga COVID-19 Bikin 299 Orang Positif Corona

Jumlah tersebut didapat dari 109 orang yang menjalani tes dan dinyatakan positif Covid-19.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 25 September 2020 | 06:50 WIB
Fenomena Baru Klaster Keluarga COVID-19 Bikin 299 Orang Positif Corona
Tenaga medis virus corona (Antara)

SuaraBatam.id - Ada fenomena baru perkembangan pandemi virus corona di Indonesia. Muncul klaster keluarga.

Klaster keluarga ini tak kalah bahaya, sebab di Bandung saja membuat 299 orang positif corona.

Hal itu berdasarkan hasil tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung.

Jumlah tersebut didapat dari 109 orang yang menjalani tes dan dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga:13 Nakes Puskesmas Denpasar Timur Positif Corona Tanpa Gejala

Tenaga medis virus corona (Antara)
Tenaga medis virus corona (Antara)

Setelah keseratus orang tersebut dinyatakan positif, Dinkes Kota Bandung melakukan penelusuran dan pengetesan kepada masing-masing anggota keluarga mereka dan ditemukan 299 orang yang juga positif Covid-19.

"109 orang itu kepala keluarganya, misalnya bapak atau ibunya yang positif Covid-19. Dari sana kemudian orang-orang satu rumah seperti anak-anaknya di-tracing, (hasilnya) ada 299 anggota keluarga yang positif," ungkap Kepala Dinkes Kota Bandung Rita Verita di Balai Kota Bandung, Kamis (24/9/2020).

Sebanyak 109 orang tersebut menjalani pengetesan di lokasi dan kesempatan yang berbeda-beda.

Tes virus corona (Antara)
Tes virus corona (Antara)

Ada yang melakukan pengetesan mandiri maupun pengetesan masif seperti pengetesan terhadap ribuan ASN di lingkungan Pemkot Bandung.

Kasus yang dinyatakan sebagai klaster keluarga tersebut rata-rata memiliki dua sampai tiga orang dalam satu rumah yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga:Kasus Corona Rekor Terus, Pemerintah: Masyarakat Seolah Tidak Punya Empati

Para anggota keluarga tersebut menjalani pengetesan di puskesmas terdekat.

"Rata-rata satu keluarga itu ada 2 sampai 3 orang yang positif. Anggota keluarganya datang ke puskesmas untuk dites," ungkapnya.

Saat ini, kata dia, ratusan orang tersebut telah menjalani karantina mandiri. Pasalnya, seluruhnya merupakan kasus orang tanpa gejala (OTG). Sementara beberapa di antaranya telah dinyatakan sembuh.

"Mereka isolasi mandiri semua, termasuk satu orang yang dinyatakan positif duluan," ungkapnya.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Dalam seminggu terakhir, mulai Kamis (17/9/2020) hingga Kamis (24/9/2020), Kota Bandung masih berada di zona oranye atau risiko sedang penyebaran corona penyebab Covid-19. Namun, angka reproduksi kasus terus meningkat.

"Kota Bandung masih di level oranye atau terkendali. Kami masih sangat berhati-hati dalam membuka sektor-sektor yang akan direlaksasi," ungkap Oded.

"Buka-tutup jalan masih akan dilaksanakan untuk membatasi aktivitas warga yang berpotensi menimbulkan kerumunan," katanya.

Pihaknya hanya akan memprioritaskan relaksasi sektor ekonomi yang memiliki risiko penyebaran corona rendah dengan dampak sosial ekonomi besar.

Sejauh ini, belum ditemukan adanya klaster baru di sektor-sektor ekonomi yang direlaksasi.

Sementara itu, angka reproduksi kasus corona di Kota Bandung mengalami peningkatan dari 2 minggu lalu. Per 23 September, angka reproduksi naik menjadi 1,22 dari sebelumnya 0,81.

"Kasus masih terkendali tapi angka produksi meningkat. Per 23 September naik menjadi 1,22," ungkap Oded.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini