Nelayan Kampung Terih Batam Ditemukan Meninggal Positif Corona

Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan L merupakan kasus baru Covid-19 Nomor 340 Kota Batam.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 06 Agustus 2020 | 13:27 WIB
Nelayan Kampung Terih Batam Ditemukan Meninggal Positif Corona
Ilustrasi mayat (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Seorang nelayan yang ditemukan meninggal di perairan Kampung Terih, Kecamatan Nongsa, Batam pada pada Rabu (5/8/2020) kemarin terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepastian nelayan berinisial L (58) itu diketahui setelah keluar hasil swabnya dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri.

Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan L merupakan kasus baru Covid-19 Nomor 340 Kota Batam.

"Guna memastikan kondisi jenazah yang bersangkutan oleh pihak forensik RS Bhayangkara Batam dilakukanlah pengambilan swab hidung/nasal, hasilnya diterima dan diketahui pada hari ini dengan terkonfirmasi positif," kata Rudi kepada wartawan, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga:Ditemukan Tewas Mengapung, Janda 5 Anak Diduga Dimangsa Buaya

Saat ini jenazah masih disemayamkan di ruang jenazah RS Bhayangkara Batam guna persiapan pemulasaran dengan protokol Covid-19.

Sementara itu, penyelidikan epidemiologi terus dilakukan hingga saat ini terhadap seluruh klaster Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kota Batam.

Kesimpulan sementara bahwa masih mungkin terjadi pertumbuhan kasus Covid-19 yang berkaitan dengan berbagai klaster yang ada ataupun kasus baru yang terjadi, baik dari transmisi lokal maupun impor.

Mengingat masih banyak ditemui masyarakat yang belum sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan dan himbauan dari Pemerintah guna menekan laju pertumbuhan kasus virus corona.

Sementara itu, L sendiri hilang pada pada Selasa (4/8/2020) pagi. Ia diduga terjatuh dari sampannya akibat angin ribut yang terjadi di kawasan perairan Kampung Terih.

Baca Juga:YouTuber Bali Turah Parthayana Trending Topic Twitter, Ada Apa?

Nunung Sulistyanto, pengelola kawasan kampung wisata mengungkapkan, proses pencarian telah dilakukan oleh warga, Basarnas, dan Satpolairud Polda Kepri sejak korban dinyatakan hilang.

"Angin ribut terjadi sekitar pukul 07.00 sampai pukul 08.00 pagi, setelah itu dia tak pulang-pulang," tutur Nunung.

Akhirnya upaya pencarian membuahkan hasil, sampan yang digunakan korban ditemukan dalam keadaan terbalik pada hari yang sama L dinyatakan hilang.

Kapolsek Nongsa, AKP I Made Putra Hari Suwargana menjelaskan, proses pencarian akan terus dilakukan sampai korban ditemukan. Sampan yang dipakai korban juga sudah dibawa ke kawasan pantai kampung tua yang dihuni oleh sekitar 30 kepala keluarga tersebut.

L ditemukan dalam kondisi meninggal pada pada Rabu (5/8) kemarin, dan langsung dievakuasi oleh tim SAR ke RS Bhayangkara.

Kondisi cuaca di wilayah Kepri sendiri memang telah memasuki musim penghujan sejak April 2020 lalu. Arah angin yang mulai bergeser dari arah Selatan ke Barat Daya sering terjadi hujan angin dengan disertai angin kencang dan peningkatan gelombang di laut.

Forcaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Hang Nadim Batam, Riza Julianti menuturkan, beberapak kawasan seperti di Kecamatan Galang, Sagulung, Sungai Beduk dan Nongsa, memang berpotensi berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Kontributor : Bobi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini