SuaraBatam.id - Kerusakan parah terjadi pada akses jalan menuju Pelabuhan Utama Sei Tenam di Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau akibat longsor yang melanda wilayah tersebut beberapa waktu lalu.
Longsor di kilometer 5 ruas jalan menuju pelabuhan ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur daerah tersebut selama beberapa hari berturut-turut.
Minimnya perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan turut memperburuk kondisi akses utama ini.
Akibatnya, masyarakat merasa khawatir akan terganggunya aktivitas pelabuhan serta dampak buruk yang mungkin terjadi pada perekonomian daerah.
Baca Juga: 200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
Pelabuhan Sei Tenam merupakan jalur vital bagi distribusi barang dan transportasi di wilayah Lingga.
Seorang pengguna jalan mengungkapkan bahwa longsor telah terjadi beberapa kali di area ini.
“Jalan ini sudah beberapa kali longsor. Padahal, ini merupakan akses utama menuju pelabuhan. Kami khawatir, jika tidak segera ditangani, kerusakan akan semakin parah dan berdampak buruk pada aktivitas pelabuhan serta perekonomian daerah,” ujarnya, dilansir dari Batamnews, Sabtu 22 Maret 2025.
Masyarakat mendesak agar dinas PU provinsi segera mengambil langkah darurat dengan mengerahkan alat berat untuk memperbaiki jalan ini.
Warga berharap perbaikan yang dilakukan bukan hanya bersifat sementara, tetapi juga memberikan solusi jangka panjang agar jalur ini tidak lagi rawan longsor.
Baca Juga: Lailatul Qadar Versi Melayu: Mengintip Makna Spiritual dan Tradisi Unik Malam 7 Likur
Kualitas Infrastruktur dan Pengelolaan Anggaran Dipertanyakan
Kejadian ini memunculkan tanda tanya besar terkait efektivitas anggaran pemeliharaan infrastruktur di Kabupaten Lingga.
Mengingat pentingnya akses jalan ini, masyarakat berharap agar pengelolaan anggaran pembangunan dilakukan dengan transparan dan tepat sasaran.
“Kami ingin perbaikan yang benar-benar berkualitas. Jika anggaran sudah ada, tetapi kualitas jalan tetap buruk, lalu di mana letak permasalahannya?” keluh seorang warga yang kerap melintasi rute tersebut.
Kritik mengenai buruknya kualitas pembangunan jalan di Kabupaten Lingga bukanlah hal baru.
Sebelumnya, pembangunan akses jalan menuju Tugu Kahstulistiwa juga sempat menuai sorotan karena retak dan bergelombang meski baru beberapa bulan diaspal.
Walaupun kemudian diperbaiki oleh pelaksana proyek, masyarakat masih meragukan kualitas dan ketahanan infrastruktur di daerah tersebut.
Jika akses jalan menuju Pelabuhan Sei Tenam tidak segera diperbaiki dengan baik, dampaknya akan semakin meluas.
Aktivitas transportasi dan distribusi barang akan terganggu, yang pada akhirnya dapat menurunkan daya saing pelabuhan serta menghambat pertumbuhan ekonomi daerah.
Antisipasi dan Penanganan Rawan Bencana
Selain menuntut perbaikan infrastruktur yang memadai, masyarakat juga berharap adanya langkah antisipasi dan mitigasi terhadap bencana longsor yang kerap terjadi.
Perencanaan yang lebih matang perlu diterapkan dengan mempertimbangkan aspek geografis wilayah tersebut yang rawan longsor, khususnya pada jalur utama menuju pelabuhan.
Pemerintah diharapkan tidak hanya fokus pada perbaikan jalan setelah terjadinya longsor, melainkan juga melakukan pemetaan wilayah rawan bencana serta memasang rambu-rambu peringatan di titik-titik yang berpotensi longsor.
Selain itu, pembangunan drainase yang efektif untuk mengalirkan air hujan dengan cepat juga menjadi prioritas penting agar tanah di sekitar jalan tidak mudah terkikis.
Penerapan teknologi yang tepat guna seperti penguatan lereng menggunakan bronjong atau penanaman vegetasi yang dapat mengikat tanah juga perlu dipertimbangkan.
Dengan adanya langkah antisipasi yang serius dan terencana, diharapkan risiko longsor dapat diminimalisir sehingga keselamatan dan kelancaran aktivitas masyarakat tetap terjaga.
Masyarakat Kabupaten Lingga menunggu langkah nyata dari pemerintah daerah maupun provinsi untuk mengatasi permasalahan ini secara menyeluruh.
Infrastruktur yang baik bukan hanya mendukung aktivitas ekonomi, tetapi juga menjadi faktor utama dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan warga di wilayah tersebut.
Berita Terkait
-
Bencana Mengerikan di Sukabumi, BNPB: 5 Orang Tewas, Ratusan Rumah Rata dengan Tanah
-
Tragedi Gunung Botak, 7 Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor
-
Ngeri! Banjir Terjang Perumahan Depok, Turap Longsor Jebolkan Rumah Warga!
-
Banjir Bandang Melanda Sukabumi, 91 Ribu Jiwa Terdampak
-
Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor di Puncak Bogor Hingga Jembatan Putus
Terpopuler
- Seharga Motor 125cc: Ini 5 Opsi Mobil Bekas yang Mewahnya Sekaliber Innova per Maret 2025
- Semurah Suzuki S-Presso tapi Mesin Setangguh Ertiga: Mobil Bekas SUV Ini Layak Dilirik
- Harga Setara Vespa Sprint, Performa Motor Listrik Ini Jauh Ungguli Xmax
- Jakarta Premium Outlets Resmi Dibuka, Jadi Destinasi Belanja Baru Jelang Lebaran
- Xiaomi Indonesia Rilis Redmi Pad SE 8.7, Tablet Murah Ukuran Mini Cocok untuk Pelajar
Pilihan
-
5 Hero Fighter Gold Lane Terbaik di Mobile Legends, Andalan Maret 2025
-
Penyebab IHSG Sulit Menguat Hari Ini, Imbas Pengumuman Penting Danantara?
-
Lebih Pilih Mudik Pagi Hari atau Malam Hari? Simak Penjelasan Lengkapnya
-
IHSG Tetap Melemah Jelang Penutupan Sesi I, Potensi Bakal Trading Halt Lagi?
-
Seminggu Jelang Lebaran, Harga Emas Antam Masih Meroket
Terkini
-
Jadwal Imsakiyah Batam Hari Ini, Berikut Tips Berbuka Sehat Agar Puasa Lancar
-
Longsor Parah Lumpuhkan Akses ke Pelabuhan Utama Lingga, Warga Minta PU Segera Perbaiki Jalan
-
Meutya Hafid Sebut iPhone 16 Lolos Sertifikasi, AirTag Segera Diproduksi di Batam
-
200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
-
Waspadai Modus Penipuan Jelang Lebaran di Batam, Ini Tips Agar Tak Jadi Korban