SuaraBatam.id - Penderita diabetes penting mengecek gula darahnya secara mandiri saat menunaikan puasa Ramadan 1445 H/ 2024. Pasalnya, perubahan pola hidup selama berpuasa dapat memengaruhi gula darah.
Hal itu dinyatakan dokter RS Fatmawati, Marina Epriliawati. "Sarannya dilakukan mandiri, karena kalau ke rumah sakit kan cuma sekali sebulan ya, biasanya ya gitu. Tapi, kalau dilakukan secara mandiri itu lebih fleksibel waktunya dan bisa lebih sering, dan itu kita bisa mendapatkan gambaran keamanan pasien berpuasa," ujar Marina dalam diskusi "Pentingnya Memantau Gula Darah selama Berpuasa" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Rabu (20/3/2024).
Menurutnya, pola hidup selama puasa berubah, seperti jadwal makan dan kegiatan fisik. Pola itu juga mengubah gula darah.
Target gula darah pada pasien diabetes yaitu 80-130 sebelum makan, dan di bawah 180 setelah makan. Namun, target tersebut dapat disesuaikan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien.
Dia menilai dengan melakukan pencatatan kadar gula darah tersebut, pasien dapat mengevaluasi dan menyesuaikan gaya hidupnya selama berpuasa, seperti dalam hal makan, aktivitas fisik, serta obat-obatan yang dikonsumsi.
Apabila hanya mengandalkan pengecekan di rumah sakit, ujarnya, kadar gula darah di hari-hari lain selain hari pengecekan itu tidak tercatat. Apabila terdapat pengecekan dan pencatatan yang terstruktur oleh pasien diabetes, hal itu dapat membantu dokter dalam mengevaluasi keadaannya guna menyesuaikan dosis pengobatannya.
"Untuk pemeriksaan gula darah mandiri itu harus dilakukan secara terstruktur, salah satunya adalah dengan mencatat," kata dia.
Adapun hal-hal yang dapat dicatat berupa tanggal, jam, aktivitas fisik, porsi makan serta jenis makanannya, baik itu nasi, lauk, maupun makanan ringan.
Sedangkan waktu yang direkomendasikan untuk pengecekan ada tujuh. Waktu-waktu tersebut, ujarnya, adalah sebelum sahur, dua jam setelah sahur, jam 12 siang, kemudian sore sekitar jam tiga atau empat, sebelum berbuka puasa, setelah berbuka puasa, dan saat pasien merasa tidak nyaman.
Menurutnya, tidak kesemuanya perlu dilakukan, dan pemeriksaan itu tergantung kondisi pasien, sehingga perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. (Antara)
Berita Terkait
-
Cara Merawat Luka Penderita Diabetes Biar Cepat Sembuh, Wajib Bersih!
-
Retinopati Diabetika Mengancam, Pemerintah Ciptakan Peta Jalan Baru Untuk Selamatkan Penderita Diabetes dari Kebutaan
-
Penderita Diabetes Berisiko Tinggi Terserang Asma? Begini Faktanya
-
Penderita Diabetes Hati-Hati Konsumsi Gula Agar Tak Makin Parah, Ini Penjelasan Dokter
-
Manfaat Buah untuk Penderita Diabetes: Pentingnya Memilih yang Tepat
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra