Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Minggu, 26 November 2023 | 13:43 WIB
Ilustrasi balita. [pixabay.com]

SuaraBatam.id - Seorang balita laki-laki berusia 13 bulan meninggal karena tertular COVID-19 di Singapura. Balita tersebut meninggal pada 12 Oktober. Ini menjadi kasus kematian COVID-19 pertama Balita atau pasien 12 tahun di Singapura.

Melansir CNA, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan pada hari Sabtu (25/11) bahwa bayi tersebut "tidak divaksinasi COVID-19" dan memiliki "riwayat medis yang signifikan tentang kondisi bawaan" dengan prognosis yang buruk sebelum terinfeksi virus.

"Dia dinyatakan positif COVID-19 pada 10 Oktober 2023 dan dirawat di rumah sakit pada hari yang sama," tambah Kemenkes.

"Pasien meninggal dunia pada 12 Oktober, dan penyebab kematiannya adalah infeksi COVID-19 akut, dengan kondisi bawaannya sebagai penyebab utama."

Baca Juga: Berhasil Bekerja di Disney, Perempuan di Singapura Palsukan Ijazah dari Universitas Nanyang

Kementerian tersebut juga membenarkan kematian balita itu menjadi yang pertama di Singapura dengan pasien di bawah 12 tahun.

"Risiko COVID-19 yang parah pada anak kecil lebih rendah daripada orang dewasa yang lebih tua, tetapi hasil yang parah masih dapat terjadi, terutama pada mereka yang memiliki kondisi medis yang mendasari dan yang belum divaksinasi terhadap COVID-19," kata Depkes.

Kementerian Singapura berharap warganya yang memiliki balita berusia enam bulan ke atas untuk divaksinasi.

Singapura telah mendorong orang-orang yang punya balita berusia enam bulan ke atas untuk menerima dosis tambahan pada tahun 2023 atau 2024.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Malaysia Meningkat di November, Ini Wilayah Paling Banyak Terdampak

Load More