Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 23 Desember 2022 | 20:33 WIB
Sumber foto: https://pixabay.com/photos/waves-sea-ocean-beach-blue-water-3473335/

SuaraBatam.id - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau (DKP) mengingatkan nelayan cuaca ekstrem pada musim angin utara terutama yang melewati perairan perbatasan Malaysia dan Singapura.

Kepala DKP Kepri Tengku Said Arif Fadillah di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan, gelombang laut diprakirakan mencapai 4-6 meter di Perairan Natuna dan Perairan Kepulauan Anambas. Sedangkan gelombang laut di Perairan Bintan-Tanjungpinang-Batam mencapai 2,5 meter.

"Gelombang laut di Perairan Lingga dan Karimun juga mencapai 2,5 meter sehingga nelayan tradisional yang menggunakan kapal kecil harus waspada," ujarnya.

Untuk menghadapi kondisi cuaca itu, DKP juga mengingatkan nelayan untuk mempersiapkan diri seperti GPS, pelampung, dan memastikan mesin kapal dalam kondisi baik.

Baca Juga: Kapolri ke Batam, Minta Masyarakat Hindarkan Politik Indentitas Jelang Pemilu 2024

Nelayan tradisional yang biasanya menggunakan perahu kecil sebaiknya tidak memaksakan diri untuk melaut, karena keselamatan diri mereka harus diutamakan.

Nelayan yang menggunakan kapal dengan kapasitas minimal 30 GT, menurut dia tetap harus waspada, terutama saat muncul awan kumulonimbus atau awan tebal yang menyebabkan gelombang tinggi, hujan deras dan angin kencang.

Kapal dengan kapasitas besar sekalipun harus waspada terhadap gelombang laut setinggi 6 meter pada musim angin utara ini.

"Kami mengakui nelayan tradisional Kepri ini memiliki pengalaman mengarungi samudera, melewati gelombang tinggi, meski menggunakan perahu. Namun gelombang laut setinggi 6 meter itu bukan hal yang biasa. Ini membahayakan keselamatan," katanya. [antara]

Baca Juga: Kasus Lukas Enembe, KPK Amankan Uang Ratusan Juta Dalam Penggeledahan Rumah di Batam

Load More