Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 10 November 2022 | 10:30 WIB
omicron xbb (pixabay)

SuaraBatam.id - Kasus Omicron XBB dan turunannya sudah ditemukan di Kepulauan Riau. Informasi itu disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau, dr Tjetjep Yudiana.

Temuan itu berdasarkan hasil penelitian Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.

"Jumlah kasus Omicron XBB, subvarian COVID-19 sebanyak satu kasus, sedangkan 19 kasus lainnya merupakan varian turunan dari Omicron XBB. Omicron XBB yang bermutasi tersebut diberi nama XBB 1," katanya di Tanjungpinang, dilansir dari Antara, Rabu.

"Jadi sudah ditemukan 19 kasus Omicron XBB yang sudah bermutasi," tambah mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu.

Baca Juga: Membludak, Disnaker Batam Pastikan 12 Ribu Orang Pelamar di Bursa Kerja, Ini Pekerjaan yang Dicari

Tjetjep mengatakan sampel pasien COVID-19 yang diteliti di laboratorium BTKLPP Batam berasal dari sejumlah rumah sakit di Kota Batam. Artinya, seluruh pasien yang diambil sampelnya memiliki gejala sehingga harus dirawat di rumah sakit.

"Seberapa parahnya, kami belum mendapatkan informasi tersebut. Namun pasien pasti bergejala sehingga harus dirawat," katanya.

Sampel pasien COVID-19 diambil sejak awal September hingga 6 November 2022. Meski baru ditemukan di Batam, ia mengatakan bukan berarti virus itu belum masuk ke daerah lain mengingat mobilitas penduduk antarpulau atau antardaerah cukup tinggi setiap hari.

"Potensi virus itu masuk ke daerah lainnya di Kepri cukup besar. Ini yang perlu dicegah," katanya.

Ia mengemukakan kasus Omicron XBB yang ditemukan tersebut mirip dengan virus yang menginfeksi warga Singapura. Sejak beberapa pekan lalu, kasus Omicron XBB di Singapura memuncak.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat Pesat, China Main Aman Batalkan Sejumlah Penerbangan

Kemendagri menginstruksikan agar pemerintah daerah melakukan upaya pencegahan melalui disiplin penerapan protokol kesehatan. Selain itu, Kemendagri juga meminta seluruh pemerintah kabupaten dan kota melakukan tes dan penelusuran terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19.

"Omicron XBB ini tidak dapat terdeteksi oleh rapid tes antigen, melainkan harus melalui tes usap dengan metode PCR," demikian Tjetjep Yudiana. [Antara]

Load More