SuaraBatam.id - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprakirakan gelombang laut mencapai 3,5 meter di perairan Natuna karena masuk musim angin utara atau muson asia.
Melansir Antara, BMKG mengimbau nelayan dan nakhoda kapal di Perairan Natuna untuk lebih waspada saat melaut.
Prakirawan BMKG Tanjungpinang Arifah Dwi Yuliani di Tanjungpinang, Senin mengatakan nelayan dan nakhoda kapal di Natuna juga perlu mewaspadai cuaca buruk, terutama saat muncul awan "cumulonimbus" yang menyebabkan terjadi angin buting beliung, badai petir dan hujan lebat.
Cuaca buruk saat musim angin utara juga melanda Kabupaten Kepulauan Anambas. Gelombang laut di perairan yang berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja itu mencapai 2,5 meter.
"Kondisi cuaca akan semakin buruk bila muncul awan 'cumulonimbus'. Tinggi gelombang laut juga dapat meningkat bila muncul awan itu," kata Arifah menjelaskan.
Sementara tinggi gelombang laut di Perairan Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan dan Perairan Kabupaten Lingga mencapai 1,5 meter. Gelombang laut setinggi itu membuat tidak nyaman penumpang kapal laut.
Nelayan dan nakhoda kapal di perairan tersebut, juga perlu mewaspadai angin kencang, dan potensi angin puting beliung yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Angin kencang terjadi dengan kecepatan diatas 25 knots atau 45 km/jam.
Saat ini, kata dia arah angin permukaan dari barat ke utara dengan kecepatan 0,5-25 km/jam.
"Angin puting beliung muncul bila terdapat awan "cumulonimbus". Angin yang terjadi dari awan tersebut dengan kecepatan lebih dari 34,8 knots atau 64,4 km/jam dan terjadi dalam waktu singkat," ujarnya.
Baca Juga: Hati-hati Bencana Hidrometeorologi di Jawa Barat Selama November 2022
Untuk masyarakat yang berada di daratan saat cuaca buruk, Arifah mengimbau masyarakat tidak berada di bawah pohon, karena angin kencang dan angin puting beliung dapat mematahkan batang pohon tersebut. Pengendara sepeda motor dan pejalan kaki sebaiknya berteduh di ruangan yang kokoh.
"Sebaiknya pohon yang rapuh ditebang atau batang pohon yang mudah patah dipotong untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti menimpa warga," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Banjir Rob Meluas di Jakarta Utara, Genangan Capai 40 Sentimeter
-
Jejak Harapan dari Ujung Negeri
-
Awas Cuaca Ekstrem, DPR Minta Kemenhub hingga BMKG 'Kawin' Data Demi Mudik Nataru Aman
-
Daftar Wilayah yang Diprediksi Hujan Lebat 2-8 Desember 2025, BMKG Minta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Curah Hujan Ekstrem Picu Banjir dan Longsor di Sumatera, BMKG Sebut Siklon Tropis Jadi Ancaman Baru
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam