Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 10:30 WIB
Ilustrasi Palestina (Pixabay.com/Hosny Salah)

Berbekal batu, tongkat, dan senjata, sekelompok pemukim lain mulai melemparkan batu ke mobil yang lewat dan menghancurkan toko-toko di sepanjang jalan utama kota.

Serangan Mengerikan Terjadi

Pada hari Rabu, dua aktivis terluka oleh pemukim yang bersenjatakan batu dan pentungan saat membantu warga Palestina memanen buah zaitun di desa Kisan, selatan Betlehem.

"Sekitar dua puluh pemukim tiba dan mulai menyerang sukarelawan panen," Tali Katzir, seorang aktivis yang berada di tempat kejadian, mengatakan kepada Haaretz.

Baca Juga: Maarif Institute Apresiasi Kebijakan Australia Soal Ibu Kota Israel

Katzir mengatakan, Hagar Gefen, seorang aktivis hak asasi manusia berusia 70 tahun, termasuk di antara mereka yang terluka.

"Dia menderita patah tulang rusuk dan memar di sekujur tubuhnya," kata Katzir.

Anggota parlemen Knesset Aida Touma-Sliman dan Ofer Cassif, dari Hadash-Ta'al, mengutuk serangan itu dan meminta mereka yang berada di baliknya untuk bertanggung jawab.

"Serangan mengerikan ini adalah akibat langsung dari pembungkaman kriminal... dari Perdana Menteri Yair Lapid, Menteri Pertahanan Benny Gantz, dan Menteri Keamanan Publik Omer Bar-Lev dalam menghadapi terorisme pemukim," kata Touma.

Standar Ganda

Baca Juga: Komisi I DPR RI Apresiasi Kebijakan Australia Cabut Pengakuan Yerusalem Barat Sebagai Ibu Kota Israel

Sementara pada Jumat kemarin, Kepala Staf Israel Aviv Kochavi dengan cepat mengutuk serangan oleh pemukim terhadap tentara Israel, tidak ada kritik seperti itu yang dibuat oleh tentara atas serangan terhadap warga Palestina.

Load More