Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 20 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Mantan Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman. (CARL DE SOUZA / POOL / AFP)

SuaraBatam.id - Menteri Dalam Negeri Britania Raya atau Inggris, Suella Braverman resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu (19/10/2022).

Mundurnya Braverman menjadi sejarah baru dalam politik modern Inggris dengan masa jabatan menteri dalam negeri terpendek yakni 43 hari.

Buntut dari mundurnya Braverman juga berdampak pada kinerja PM Inggris Baru, Liz Truss yang membuat marah kelompok kanan Tory.

Dikutip dari The Guardian, Braverman yang mundur digantikan oleh Grant Shapps, mantan sekretaris transportasi yang sangat mendukung Rishi Sunak dalam perlombaan kepemimpinan Konservatif.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ngambek, Erik ten Hag: Besok Saya Urus, Sekarang Man United Ingin Rayakan Kemenangan

Braverman yang dikenal sebagai seorang sayap kanan terkemuka ini dipecat oleh perdana menteri karena salah mengirim email.

Dia mengirim dokumen resmi dari email pribadinya ke sesama anggota parlemen, yang dilarang dan masuk dalam pelanggaran serius dalam peraturan menteri.

Draf pernyataan tertulis tentang migrasi tersebut dinilai sangat sensitif karena terkait dengan aturan keimigrasian, yang berpotensi berimplikasi besar pada prakiraan pertumbuhan sensitif pasar dari Office for Budget Responsibility.

Namun, kepergian Braverman merupakan pukulan serius yang lebih lanjut bagi otoritas Truss.

Hal itu karena semakin banyak anggota parlemen Tory mengancam akan memberontak, terlebih terkait pemungutan suara yang kacau.

Baca Juga: Kalahkan West Ham Jurgen Klopp Yakin Darwin Nunez Jadi Mesin Gol Liverpool

Penunjukan Shapps mengangkat alis di Westminster karena ia diyakini telah terlibat dalam upaya untuk menyingkirkan perdana menteri.

Load More