SuaraBatam.id - Ada beberapa alasan mengapa korban KDRT tak bisa lepas dari pasangannya. Mungkin bisa berkaca ke kasus Lesti Kejora yang pada akhirnya memilih tetap bersama Rizky Billar.
Psikolog Klinis Raissa Hadiman menjelaskan soal dampak korban KDRT yang memilih bertahan dengan pasangannya.
"Korban KDRT yang bertahan dengan pelaku berisiko mengalami gangguan psikologis, seperti kehilangan kepercayaan diri, hambatan dalam berelasi dengan orang lain karena sulit percaya, depresi, gangguan kecemasan, bahkan bisa jadi membuat seseorang untuk memiliki pemikiran mengakhiri hidup. Terutama, jika tindakan KDRT terus berlanjut," jelas Raissa Hadiman kepada HerStory pada Jumat (14/10/2022).
Lebih lanjut, Raissa Hadiman juga membeberkan beberapa alasan mengapa korban KDRT enggak berani meninggalkan pasangannya.
Love bombing
Love bombing merupakan hal yang menakutkan dalam hubungan. Ketika di awal hubungan terasa begitu membahagiakan dengan segala kebaikan dan romantisme yang diberikan pasangan, tapi seiring berjalannya waktu semua berubah menjadi hal yang enggak terbayangkan.
"Faktor pertama adalah love bombing atau ada fase dimana pelaku KDRT sangat membanjiri korban dengan 'cinta' dan meminta maaf atas semua perilakunya. Ini membuat korban memiliki harapan dan keyakinan bahwa pelaku bisa berubah," ujar Raissa.
KDRT menurunkan rasa percaya diri
"Karena KDRT menurunkan kepercayaan diri, sering kali korban merasa bahwa dirinya yang salah dan enggak pantas meninggalkan pelaku," ujar Raissa.
Baca Juga: Babak Akhir Drama KDRT Lesti Kejora, Rizky Billar Bebas Malam ini!
Superhero syndrome
Superhero syndrome merupakan istilah seseorang yang selalu ingin menjadi penyelamat. Ia merasa orang lain selalu butuh pertolongan dan dirinya adalah pahlawan yang siap membantu.
"Superhero syndrome, yaitu perasaan bahwa 'cuma aku yang bisa bertahan sama dia. Kalau aku tinggalin dia, nanti dia menderita', padahal saat bertahan, dirinya sendiri yang menderita," kata Raissa.
Bertahan karena "malu"
"Beberapa korban KDRT juga berusaha bertahan karena 'malu' dengan stigma pada orang bercerai," tutur Raissa.
Bertahan demi anak
Tag
Berita Terkait
-
Kronologi Kasus KDRT Ustaz Evie Effendi pada Anaknya hingga Jadi Tersangka
-
Pengacara Bongkar Eza Gionino Pernah KDRT Verbal, Pihak Istri Bawa Bukti?
-
Angkat Isu KDRT, Drama Korea As You Stood By Siap Tayang 7 November di Netflix!
-
Tiket Pulang dari 'Neraka' KDRT di Arab Saudi: Hakim PA Jakbar Batalkan Pernikahan AP
-
Istri Tewas Gegara KDRT, Suami Ditangkap usai Buron ke Bekasi
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Ini Dia Rekomendasi 6 Speaker JBL Terbaik di Promo 12.12
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk